TRIBUNNEWS.COM - Seorang mantan penembak jitu di militer Amerika Serikat menembaki empat orang yang merupakan satu keluarga hingga tewas di Lakeland, Florida.
Dilansir Al Jazeera, pria bernama Bryan Riley (33) itu juga melukai seorang gadis 11 tahun hingga harus menjalani operasi karena menderita tujuh luka tembak, jelas Sheriff Polk County Grady Judd dalam konferensi pers pada Minggu (5/9/2021).
Riley, pria yang tinggal di Brandon, Florida itu dilaporkan tidak memiliki hubungan apapun dengan keempat korbannya maupun gadis 11 tahun tersebut.
Sebelum menyerah, Riley sempat terlibat baku tembak dengan polisi Florida.
Baca juga: Tolak Keras Pemberlakuan SNI Untuk Produk Tembakau, YLKI: Tidak Masuk Akal
Baca juga: Taliban Dituding Tembak Mati Polisi Wanita yang Hamil 8 Bulan di Depan Suami
Sheriff Grady Judd mengatakan, pelaku juga berusaha mengambil pistol petugas polisi saat dirawat di rumah sakit karena luka tembak sebelum ditundukkan.
Riley ditahan tanpa jaminan hingga pengadilan pertamanya pada Senin lalu.
Riley diketahui merupakan veteran perang AS di Irak dan Afghanistan.
Dia bertugas sebagai pengawal dan penjaga keamanan.
Tersangka diketahui bertugas empat tahun di Marinir dan sempat diberhentikan.
Dia dikirim ke Irak pada 2008 dan Afghanistan pada 2009-2010 sebagai penembak jitu, kata sheriff.
Riley memiliki lisensi senjata tersembunyi dan tidak memiliki sejarah kriminal.
Sheriff Judd mengatakan, kekasih pelaku menjelaskan kepada penyelidik bahwa Riley menderita Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD) dan belakangan bersikap aneh.
Kekasih Riley, kata Judd, menambahkan bahwa kesehatan mental pacarnya itu sempat memburuk sepekan yang lalu hingga mengaku bisa bicara dengan Tuhan.
"Dia berkata pada satu titik, kepada detektif kami: 'Mereka (4 korban penembakan) memohon untuk hidup dan saya tetap membunuh mereka,'" kata Judd, menirukan pengakuan Riley.
Riley juga mengatakan kepada deputi sheriff bahwa dia kecanduan metamfetamin.
Pelaku penembakan ini secara acak masuk ke dalam sebuah rumah pada Sabtu malam dan membuat pernyataan aneh kepada pemilik rumah.
Menurut laporan CNN, seorang wanita sempat menelepon pihak berwenang tentang seorang pria mencurigakan, yang diyakini itu adalah Riley.
Penelepon mengatakan, pria mencurigakan itu parkir di luar rumah mereka dan mengklaim bahwa Tuhan telah mengirimnya karena seorang gadis bernama "Amber" akan mati karena bunuh diri.
Meski sudah dijelaskan tidak ada gadis bernama Amber di rumahnya, pria misterius itu tidak mau pergi.
Pria yang diyakini adalah Riley itu kemudian pergi setelah dipanggilkan polisi.
Namun Riley kembali ke rumah itu pada Minggu pagi dan menembaki tiga orang terdiri dari pria berusia 40 tahun, seorang ibu dan bayi laki-lakinya.
Seorang nenek berusia 62 tahun, masih satu keluarga dengan tiga orang sebelumnya namun berbeda rumah, juga tewas ditembak.
Masing-masing korban memiliki beberapa luka tembak, kata pihak berwenang dalam pernyataan tertulis.
Baca juga: Polisi Tutup Lokasi Judi Tembak Ikan di Desa Pompa Air Jambi
Baca juga: Kakek 62 Tewas di Tangan Tetangganya, Pelaku Tak Sengaja Tembak Korban dengan Senapan Angin
Anjing peliharaan keluarga bernama Diogi juga ditembak dan dibunuh.
Seorang gadis 11 tahun secara acak juga ditembak beberapa kali dan telah dilarikan ke Rumah Sakit Umum Tampa untuk operasi.
Foto yang diposting Twitter Polk County Sheriff menunjukkan kerusakan rumah korban penembakan pada Minggu pagi.
Sebuah pintu kaca tampak hancur, dua jendela dan dinding penuh dengan lubang peluru, dan sebuah truk yang terbakar di luar rumah.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)