News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Militer Korea Utara Tes Rudal Jelajah yang Bisa Menjangkau Daratan Jepang

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Media pemerintah Korea Utara merilis gambar-gambar dari rudal jelajah baru ini

TRIBUNNEWS.COM, PYONGYANG - Korea Utara lakukan uji coba rudal jelajah jarak-jauh yang mampu menghantam sebagian besar wilayah Jepang, ungkap media pemerintah KCNA pada Senin (13/9/2021).

Dilansir BBC.com, uji coba yang dilakukan akhir pekan lalu itu menunjukkan misil bisa menjangkau hingga 1.500 km.

Sebuah gambar di surat kabar Korea Utara Rodong Sinmun menunjukkan sebuah rudal ditembakkan dari kendaraan peluncuran, sementara rudal lain terlihat dalam penerbangan horizontal.

Rudal itu adalah "senjata strategis yang sangat penting", kata badan KCNA.

KCNA menambahkan uji coba itu dilakukan pada hari Sabtu dan Minggu.

Rudal mengenai target mereka sebelum jatuh ke perairan teritorial Korea Utara.

Baca juga: Korea Utara Uji Coba Rudal Jelajah Jarak Jauh: Ini Tanggapan Amerika Serikat dan Korea Selatan

Baca juga: Pertama Kali Dalam Empat Bulan, Istri Kim Jong Un Tampil di Media Pemerintah

Media pemerintah Korea Utara merilis gambar-gambar dari rudal jelajah baru ini (KCNA)

Ini adalah rudal jelajah jarak jauh pertama di negara itu yang mungkin bisa membawa hulu ledak nuklir, menurut analis Korea Utara Ankit Panda.

Sanksi Dewan Keamanan PBB melarang Korea Utara menguji coba rudal balistik, tetapi bukan rudal jelajah seperti ini.

Dewan menganggap rudal balistik lebih mengancam daripada rudal jelajah karena dapat membawa muatan yang lebih besar dan lebih kuat, memiliki jangkauan yang lebih jauh, dan dapat terbang lebih cepat.

Rudal balistik ditenagai oleh roket dan mengikuti lintasan seperti busur.

Sementara rudal jelajah ditenagai oleh mesin jet dan terbang pada ketinggian yang lebih rendah.

Militer AS menyebut uji coba itu sebagai ancaman bagi komunitas internasional.

Negara tetangga seperti Jepang pun menyuarakan kekhawatirannya.

Kepala sekretaris kabinet Jepang Katsunobu Kato mengatakan "Jepang memiliki keprihatinan yang signifikan" atas situasi ini.

Jepang akan bekerja sama dengan AS dan Korea Selatan untuk memantau situasi.

Militer AS mengatakan uji coba itu membuktikan fokus berkelanjutan Korea Utara pada pengembangan program militernya.

AS juga menekankan komitmennya untuk tetap membela sekutu, Korea Selatan dan Jepang.

Pejabat tingkat tinggi dari tiga negara akan bertemu minggu ini untuk membahas proses denuklirisasi Korea Utara.

rudal yang dimiliki Korea Utara (BBC.com)

Militer Korea Selatan juga melakukan analisis mendalam tentang peluncuran tersebut dengan otoritas intelijen AS, kantor berita Yonhap melaporkan.

AS telah menyerukan Korea Utara untuk menyerahkan senjata nuklirnya.

Hubungan Pyongyang dengan pemerintahan Presiden Joe Biden sejauh ini penuh dengan ketegangan.

Jepang dan Korea Utara juga memiliki ketegangan abadi yang berakar pada 35 tahun penjajahan Jepang di Korea, program nuklir dan misil Pyongyang, serta penculikan warga Jepang oleh Korea Utara di masa lalu.

Tak Ada Rudal yang Dipamerkan di Peringatan 73 Tahun Korea Utara

Korea Utara baru saja merayakan peringatan ulang tahun ke-73 pada Kamis (9/9/2021).

Dilansir Sky News, acara tahun ini digelar lebih sederhana dibandingkan dengan acara sebelumnya.

Dalam parade tahun lalu, Korea Utara memamerkan rudal balistik antarbenua baru, tapi kali ini tidak.

Tahun ini, jet tempur terbang dalam formasi di sekitar Kim Il Sung Square yang diterangi cahaya sementara artileri diangkut dengan traktor.

Ada juga pawai anjing pencari militer dan pasukan yang mengenakan masker gas dan APD oranye cerah.

Baca juga: Janji Surga Korea Utara Bohong Semua, Dituntut Warga yang Kabur Kembali ke Jepang

Baca juga: Korea Selatan Siapkan Rudal Balistik yang Bisa Hancurkan Gudang Senjata Bawah Tanah Korea Utara

Gambar ini diambil pada 9 September 2021 dan dirilis dari Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara menunjukkan parade 'pasukan paramiliter dan keamanan publik' merayakan ulang tahun ke-73 berdirinya Korea Utara di Kim Il Sung Square di Pyongyang. (STR / KCNA VIA KNS / AFP)

Kembang api dinyalakan selama pawai.

Sang pemimpin Korea Utara terlihat di antara kerumunan tanpa masker, sambil berjabat tangan dan memeluk anak-anak.

Foto-foto menunjukkan Kim Jong Un melambai dari balkon ke arah penonton dan pasukan.

Kim Jong Un tidak berpidato pada malam itu menurut laporan.

Tetapi seorang anggota partai yang berkuasa menggatikannya.

Pejabat itu mengatakan pemerintah Korea Utara akan terus memperkuat kemampuan pertahanan.

Ia menyebut pemerintah dengan tegas membela martabat dan kepentingan mendasar rakyat serta menyelesaikan segala sesuatu sendiri berdasarkan prinsip kemandirian.

Gambar ini diambil pada 9 September 2021 dan dirilis dari Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (tengah) mengambil bagian dalam parade 'pasukan paramiliter dan keamanan publik' untuk merayakan ulang tahun ke-73 berdirinya Korea Utara di Lapangan Kim Il Sung di Pyongyang. (STR / KCNA VIA KNS / AFP)

Menurut Kantor Berita Pusat Korea, acara tersebut berfokus pada pengiriman pesan domestik, memuji organisasi pertahanan sipil dan pasukan keamanan publik yang dianggap memberikan kontribusi besar dalam pekerjaan anti-virus.

Korea Utara juga berharap membangun kembali komunitas hancur akibat banjir, dan upaya untuk meningkatkan ekonomi yang terpukul oleh sanksi internasional dan penutupan perbatasan akibat pandemi.

Korea Utara sering merayakan hari jadi negara dengan menampilkan ribuan pasukan berbaris dan perangkat militer.

Parade sebelumnya tidak ditayangkan secara langsung, tetapi siaran yang direkam biasanya ditampilkan di TV pemerintah setelah acara.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Berita lainnya dari Korea Utara

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini