Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Sebuah rumah sakit di bagian utara New York, Amerika Serikat (AS) telah 'menghentikan' penerimaan pasien ibu bersalin karena banyaknya karyawan pada unit tersebut yang mengundurkan diri.
Kepala Eksekutif Sistem Kesehatan Lewis di New York, Gerald Cayer mengatakan pengunduran diri ini disebabkan adanya persyaratan wajib vaksinasi virus corona (Covid-19) di negara bagian itu.
Dikutip dari CNN, Senin (13/9/2021), Rumah Sakit Umum Lewis County di Lowville yang berjarak sekitar 60 mil timur laut Syracuse akan menghentikan penerimaan para ibu hamil yang hendak melahirkan ini pada 24 September mendatang.
"Kami tidak dapat mengelola layanan ini dengan aman setelah 24 September, banyaknya karyawan unit bersalin yang mengundurkan diri ini membuat kami tidak punya pilihan selain menghentikan pelayanan persalinan di Rumah Sakit Umum (RSU) Wilayah Lewis," ujarnya.
"Saya berharap Departemen Kesehatan akan bekerja sama dengan kami untuk mendukung penghentian sementara layanan ini dibandingkan menutup departemen bersalin," kata Cayer dalam konferensi pers pada Jumat lalu.
Karyawan yang bekerja di fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) di AS harus memiliki setidaknya satu dosis vaksin pada 27 September mendatang.
"Sedangkan di RSU wilayah Lewis itu, ada 30 karyawan sistem rumah sakit yang belum mendapatkan satu dosis pun, 21 diantaranya bekerja di area klinis dan telah mengundurkan diri," jelas Cayer.
Enam dari 21 orang yang mundur dari pekerjaannya itu selama ini bertugas di unit bersalin rumah sakit tersebut.
Cayer menyatakan, saat ini ada 165 karyawan di seluruh Sistem Kesehatan Kabupaten Lewis yang belum menerima satupun dosis vaksin.
"Tingkat vaksinasi vaksin kami saat ini mencapai 73 persen, 464 orang yang bekerja dalam sistem kesehatan di kabupaten ini telah divaksinasi. Namun 165 karyawan lainnya belum divaksinasi, tidak jelas apa yang akan mereka lakukan," papar Cayer.
Ia menekankan, pihaknya hanya memiliki waktu 2 minggu untuk bisa melakukan vaksinasi terhadap sisa karyawan yang belum mendapatkan dosis pertama vaksin.
Sedangkan layanan rumah sakit di Lewis, satu diantaranya layanan persalinan harus terus berlangsung.
Hal itu membuat pihaknya harus memikirkan rencana darurat untuk menyiasati situasi ini agar tidak dihentikan terlalu lama.