Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pemilihan presiden LDP (Partai Liberal Demokrat) Jepang secara resmi dimulai Jumat (17/9/2021) kemarin.
Para kandidat adalah Taro Kono, Menteri Negara Reformasi Regulasi (58); Fumio Kishida, mantan Menteri Dalam Negeri dan Komunikasi (64); Sanae Takaichi, mantan Menteri Dalam Negeri dan Komunikasi (60); dan Seiko Noda, Pj Sekretaris Jenderal LDP (61).
Masa pemilihan ini adalah tempat untuk memutuskan peran kemudi negara Jepang masa depan, yang akan menjadi penerus Perdana Menteri Yoshihide Suga, dan pada saat yang sama, ini akan menjadi kesempatan untuk memilih "wajah pemilihan" LDP.
Dengan semakin dekatnya pemilihan Dewan Perwakilan Rakyat (shugiin), perdebatan sengit akan terjadi pada isu-isu seperti langkah-langkah melawan virus corona, reformasi partai, dan kebijakan tenaga nuklir dan energi.
Penghitungan suara dilakukan pada tanggal 29 September 2021 sekaligus pengumuman pemenang.
Ini adalah kali kedua kandidat perempuan muncul sejak Yuriko Koike (saat ini menjadi gubernur Tokyo) pada 2008.
Baca juga: Chiyako Sato: Takaichi Dipakai Abe Untuk Meningkatkan Kembali Popularitas LDP
Namun pertama kali dengan dua calon wanita. Serta pertama kalinya bagi banyak calon Presiden. Sebelumnya paling banyak 3 kandidat.
Taro Kono menekankan pada pidato di markas partai, "Saya ingin Anda mempercayakan semua antisipasi corona pada kemampuan eksekusi Taro Kono."
Kishida berkata, "Kami akan memenangkan pemilihan DPR dan pemilihan Majelis Tinggi musim panas mendatang dengan politik yang toleran dan sopan, dan menanggapi amanat rakyat."
Sementara Takaichi menekankan, "Kami akan menciptakan Jepang yang indah, kuat, dan berkembang."
Sedangkan Noda mengeluh, "Jika kita menjadi perdana menteri wanita pertama di Jepang, kita akan mengurangi separuh jumlah menteri menjadikan menteri wanita."
Pada konferensi pers bersama berikutnya, Kishida menyebutkan empat item amandemen konstitusi partai, termasuk spesifikasi Pasal 9 Pasukan Bela Diri, atas amandemen konstitusi, dan menyatakan bahwa ia ingin mewujudkannya selama masa jabatan apabila menjadi Presiden LDP.
Takaichi mengungkapkan ide yang sama.