Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI - Selama terjadinya gelombang kedua pandemi virus corona (Covid-9) di India, penyakit mucormycosis atau jamur hitam telah mempengaruhi kondisi banyak pasien Covid-19 yang sedang dalam masa pemulihan.
Diabetes yang tidak terkendali dan penggunaan steroid yang berlebihan disebut-sebut menjadi penyebab utama infeksi brutal ini.
Dikutip dari laman Sputnik News, Selasa (21/9/2021), ini merupakan kali pertama sebuah rumah sakit swasta di Delhi melaporkan munculnya kasus langka jamur hitam yang tidak hanya menembus rongga hidung pasien saja, namun juga paru-paru kiri dan ginjal kanannya.
Baca juga: Rekor Dunia, India Suntikkan 25 Juta Dosis Vaksin Per Hari
Para dokter di Rumah Sakit Sir Ganga Ram pun melakukan operasi selama enam jam untuk mengangkat sebagian paru-paru kiri dan seluruh ginjal kanan pasien.
Menurut Konsultan di Departemen Urologi Rumah Sakit Sir Ganga Ram, Dr Manu Gupta, pasien berusia 45 tahun itu menderita komplikasi pasca-Covid yang meliputi kesulitan bernafas, dahak darah, demam tinggi, dan mucormycosis.
"Itu adalah kasus yang aneh dan kami belum pernah melihat keterlibatan tiga organ pada kasus jamur hitam dalam literatur medis," kata Gupta.
Baca juga: Ilmuwan India Temukan Dampak Badai Matahari Pengaruhi Jaringan Internet di Bumi
Karena mucormycosis ini, ginjal pasien pun menjadi tidak berfungsi.
Selama operasi, jamur itu ditemukan hampir menyebar ke hati dan usus besar.
Secara susah payah dan hati-hati, akhirnya dokter dapat mengangkat ginjal tanpa melukai organ yang berdekatan.
Kasus ini dilaporkan dalam literatur medis sebagai kasus pertama di dunia setelah infeksi Covid-19.
Baca juga: Vaksin Langka, Pengadilan India Dukung Interval Lebih Pendek Antar Dosis Bagi yang Berani Bayar
Dokter juga menginformasikan bahwa pasien tersebut telah pulih dengan baik dan masih dalam masa pengobatan antijamur.
Pasien pun dipulangkan setelah satu bulan menjalani terapi antijamur berkepanjangan.
Selama gelombang kedua pandemi di India, banyak pasien Covid-19 yang rentan terhadap penyakit jamur yang disebut menyebar secara cepat ini.