Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Beberapa pelukis Indonesia akan muncul di Asean Center Tokyo menampilkan berbagai lukisan karya mereka mulai 5 sampai dengan 9 Oktober mendatang.
Yuli Purwanto salah satu pelukis dan juga ahli pencak silat Indonesia di Jepang, menampilkan lukisan ikan dan burung.
"Lukisanku tidak hanya ikan dan burung. Ada pemandangan ada sosial alam pedesaan, ada anak-anak, Penari, Belajar menari. Nanti di lain kesempatan akan saya share juga ke masyarakat," papar Yuli khusus kepada Tribunnews.com kemarin (23/9/2021).
Yuli (60) belajar seni lukis dari Institut Seni Indonesia Yogyakarta dan aktif konsultasi karya seni rupa dan belajar tari dari almarhum Bagong Kusudiardjo.
Pernah tinggal di Nouvelle Caledonia selama 3 bulan, melatih pencak silat bahkan bahkan menjadi guru pencak silat di Jepang, PPS Betako Merpati Putih.
"Saya paling suka Melukis Sosial kemasyarakatan, kultur pedesaan, suasana nongkrong di Cafe dan biasanya Berwujud Sketsa. Apabila ada waktu senggang saya selalu corat-Coret di Buku Sketsa dengan Pen, melukis, bikin Sketsa. Aktifitas ini saya lakukan jaga untuk penyeimbangan Jiwa ku," paparnya tegas.
Sebagai pecinta dan guru Beladiri Pencak Silat, Yuli selalu mengolah raga/fisik. Sedangkan berkarya Seni RUPA adalah mengolah rasa, tambahnya.
"Karena di Pencak silat juga ada mengolah Rasa/bati, Jadi ya klop untuk saling isi mengisi, saling melengkapi. Itu loh kesukaan saya saling melengkapi segalanya."
Yuli mengaku belajar Senirupa secara serius di Institut Seni Indonesia (ISI ) di Yogyakarta. Juga selalu konsultasi karya Ke Alm. Bapak Bagong Kussudiardja. Saat ini bekerja sebagai staf lokal KBRI Tokyo sejak puluhan tahun lalu hingga kini.