TRIBUNNEWS.COM - Korban tewas dalam kerusuhan di penjara Ekuador mencapai 100 orang.
Biro penjara menyebutkan, pertempuran geng di sebuah penjara di kota Guayaquil, Ekuador menewaskan lebih dari 100 orang, dan 52 orang terluka.
Bentrokan antar geng terjadi pada Selasa (28/9/2021) di penjara Guayas.
Kerusuhan tersebut disebabkan oleh perselisihan antara geng penjara Los Lobos dan Los Choneros.
Sebelumnya, jumlah korban tewas yang dikonfirmasi mencapai 30.
Kemudian, komandan polisi daerah, Fausto Buenaño mengatakan ditemukan lagi mayat di saluran pipa penjara.
Kendaraan petugas, ambulans, tentara dan para kerabat narapidana menunggu di luar lembaga pemasyarakatan.
Dikutip dari The Guardian, komandan polisi Fabian Bustos mengatakan lima jam setelah kejadian, polisi dan militer mengadakan penggeledahan.
Baca juga: Pemimpin Pengungsi Rohingya, Mohibullah, Ditembak Mati di Bangladesh
Baca juga: Aturan untuk Pria Afghanistan, Taliban: Dilarang Cukur Jenggot, Tak Sesuai Hukum Syariah
Polisi berhasil menyita beberapa senjata.
Kekerasan dilakukan melalui tembakan, pisau dan ledakan.
Tayangan televisi menunjukkan narapidana menembak dari jendela penjara di tengah asap dan ledakan senjata api dan bahan peledak.
Kolonel Mario Pazmiño, mantan direktur intelijen militer Ekuador, mengatakan pertempuran berdarah itu menunjukkan bahwa “kejahatan terorganisir transnasional telah menembus struktur” sistem penjara Ekuador.
Ia menambahkan bahwa kartel Sinaloa dan Jalisco Generasi Baru Meksiko telah beroperasi melalui geng-geng lokal.
"Mereka ingin menebar ketakutan," katanya.