Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Menteri Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata Jepang, Kazuyoshi Akaba menyayangkan banyak terjadinya serangkaian inspeksi (pemeriksaan) palsu terhadap kendaraan di dealer Toyota Motor.
"Saya harus mengatakan bahwa saya menyesal dalam dasar sistem inspeksi kendaraan dan kesadaran akan kepatuhan hukum telah menurun. Untuk itu kita akan hadapi dengan keras hal-hal tersebut," papar Kazuyoshi Akaba, Jumat (1/10/2021).
Mengenai Toyota Motor Corporation, Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata membatalkan penunjukan bisnis perawatan mobil yang ditunjuk untuk setiap toko, dengan mengatakan bahwa mereka telah melakukan inspeksi kendaraan ilegal di dua dealer di Prefektur Aichi dan di Tokyo pada bulan Maret dan September 2021.
Selain itu, ketika Toyota Motor Corporation Jepang menyelidiki dealer di seluruh tempat di Jepang, dipastikan bahwa inspeksi kendaraan palsu juga dilakukan di 11 toko lain, dan penipuan terjadi satu demi satu.
Baca juga: Kasus Penipuan Terungkap, Chairman Mitsubishi Electric Jepang Mengundurkan Diri
"Sangat disesalkan bahwa pelanggaran undang-undang dan peraturan di banyak toko terkait dengan dasar sistem inspeksi kendaraan yang menjamin keselamatan mobil dan kepatuhan dengan standar lingkungan," kata Kazuyoshi Akaba saat konferensi pers, Jumat (1/01/2021).
"Saya harus mengatakan bahwa kesadaran akan pentingnya inspeksi dan kesadaran legalitas telah menurun, dan saya ingin Anda memperbaiki dengan segera semuanya," ujar dia.
Menteri Kazuyoshi Akaba menyatakan niatnya untuk menuntut pencegahan menyeluruh agar kejadian itu tidak terulang lagi.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.