News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

AS Sumbangkan 8 Juta Lebih Dosis Vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech ke Bangladesh dan Filipina

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Vaksin Pfizer-BioNTech untuk melawan virus corona Covid-19 di Kolombo pada 7 Juli 2021 - AS mengirimkan lebih dari 8 juta dosis Covid-19 ke Bangladesh dan Filipina.

TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat (AS) kembali menyumbangkan vaksin Covid-19 ke negara yang masih berjuang menangani pandemi.

Pada Jumat (1/10/2021), AS mengatakan akan mengirimkan lebih dari 8 juta dosis Covid-19 ke Bangladesh dan Filipina.

Dikutip dari CNA, seorang pejabat Gedung Putih mengatakan, lima pengiriman vaksin dengan total 5.575.050 dosis akan dikirim ke Filipina minggu depan.

Jenis vaksin yang diberikan adalah Pfizer-BioNTech.

Vaksin tersebut akan disumbangkan melalui program COVAX Organisasi Kesehatan Dunia.

"Pengelola memahami bahwa mengatasi pandemi ini membutuhkan penghilangan (virus) di seluruh dunia", kata pejabat itu.

Baca juga: Kuba Umumkan 94,6 Persen Warganya Telah Dapatkan Satu Dosis Vaksin, Termasuk anak Usia 2 Tahun

Baca juga: Studi di Swedia: Antibodi Vaksin Pfizer dan AstraZeneca Menurun Setelah Beberapa Bulan

Dia mencatat, sumbangan dari AS mewakili pembelian dan sumbangan vaksin terbesar yang pernah ada.

Bangladesh yang sedang dalam kesulitan telah menerima jutaan dosis vaksin AS.

Pada minggu lalu, AS telah mengirimkan 2,5 juta dosis vaksin.

Menurut database AFP, hanya sekitar 10 persen dari populasi Bangladesh yang telah divaksinasi penuh.

Dalam upaya menghentikan penyebaran Covid-19, negara tetangga India dengan penduduk sekitar 170 juta orang itu telah memberlakukan beberapa penguncian terlama di dunia.

Sementara itu, Filipina telah mencatat terdapat lebih dari 2,5 juta orang terinfeksi.

Dengan lebih dari 38.000 kasus kematian.

Lebih dari seperempat populasi orang dewasa telah divaksinasi penuh di tengah peluncuran vaksinasi yang tertunda dan lambat.

Para pejabat mengatakan, ekonomi dapat pulih dalam waktu yang lama, yakni lebih dari satu dekade.

(Tribunnews.com/Yurika)

Virus Corona lainnya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini