Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Presiden Partai Liberal Demokrat (LDP) Jepang Fumio Kishida mendapat kritikan dari masyarakat Jepang setelah terbentuknya pimpinan inti LDP.
Pimpinan inti LDP terdiri dari Sekjen LDP Akira Amari (72), Tatsuo Fukuda (54) terpilih sebagai ketua urusan umum, Sanae Takaichi (60) terpilih sebagai ketua investigasi politik, dan Toshiaki Endo (71) terpilih sebagai ketua komite tindakan pemilihan.
Umur rata-rata mereka menjadi 64,25 tahun.
Apakah usia tersebut masih tergolong muda dan sesuai dengan keinginan Kishida dalam janji pemilihan akan merekrut orang-orang muda dalam kepengurusannya?
"Presiden ingin mengangkat SDM muda yang menjanjikan dan mengalokasikan perempuan sebanyak-banyaknya. Meskipun agak kecil dari kebijakan kelompok, tidak banyak orang yang cocok untuk ditargetkan, dan banyak orang berkumpul di sini sehingga hubungan antara fraksi dan pos cukup sulit. Mungkin ada beberapa inkonsistensi," kata Sekjen LDP, Akira Amari.
Selain masalah usia yang dipertanyakan masyarakat, penunjukan Akira Amari juga ikut dipertanyakan karena terkait skandal uang di masa lalu.
Akira Amari masih menyeret masalah "politik dan uang" selama menjadi menteri, dan dikejar oleh penjelasan pada konferensi pers pada tanggal 1 Oktober mengatakan," Saya tidak diberitahu tentang situasi ini sama sekali. "
Partai-partai oposisi siap membentuk tim verifikasi dan mencari penjelasan di parlemen akan membongkar kembali kasus skandal uang Akira Amari.
Baca juga: Fumio Kishida Mengaku Sibuk di Hari Pertama Sebagai Presiden LDP Jepang
Melihat urusan kepegawaian pengurus dan menteri partai, pengangkatan dari beberapa fraksi, termasuk fraksi Aso, dan Abe (Hosoda) sangat mencolok, tetapi bagaimana bisa membuat sistem kepartaian yang bersatu?
Amari tampak kewalahan menjawab pertanyaan tersebut dan menyatakan adanya ketidak-konsistenan antara yang diucapkan Kishida dengan kenyataan yang ada saat ini.
Belum lagi janji Kishida untuk menempatkan lima menteri wanita di kabinetnya yang akan diumumkan 4 Oktober mendatang.
Lalu Taro Kono (58), yang bertarung dengan Kishida untuk pemilihan presiden, menjadi manajer umum divisi hubungan masyarakat LDP dan Yuko Obuchi (47) ditunjuk sebagai kepala markas gerakan organisasi LDP.
Yuko, putri almarhum PM Jepang Obuchi, juga sempat mengundurkan diri sebagai menteri karena skandal uang yang dilakukan sekretaris pribadinya.
Skandal politik dan uang tampaknya masih akan terus melibatkan LDP dan politik Jepang di masa depan, meskipun Kishida menjanjikan akan membersihkan semuanya dan berbicara terbuka serta menjawab semua suara dari rakyat nantinya.
"Benar-benar Kishi sedang pusing sekarang menentukan pengurus kabinet, menyelaraskan antara impiannya dengan kenyataan yang ada mengenai tarik ulur permintaan banyak fraksi di LDP saat ini untuk menempatkan orangnya di kabinet mendatang," ungkap pengamat politik, sumber Tribunnews.com, Sabtu (2/10/2021).
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.