Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Badan Rumah Tangga Kekaisaran mengumumkan pada tanggal 1 Oktober bahwa Mako, putri tertua Putera Mahkota Akishino, akan menikah dengan Kei Komuro pada tanggal 26 Oktober dan mereka akan mengadakan konferensi pers pada hari yang sama.
Ucapan selamat terdengar dari orang-orang yang mengenal Puteri Mako dan Komuro.
Persahabatan dengan keluarga Osamu Akagi seorang profesor emeritus di Osaka University of Foreign Studies, yang telah lama menjalin hubungan dengan keluarga Akashinomiya (ayah Puteri Mako), memberkan komentar tentang pernikahan Mako dan Komuro.
“Saya pikir saya sangat khawatir. Tetap saja, Mako telah bekerja keras, jadi saya ingin jujur memberi kata-kata "Selamat" baginya," papar profesor Akagi kepada pers belum lama ini.
Mengenai Mako, Akagi berkata, "Dia tampaknya telah bekerja keras sejak masih kecil, dan saya merasakan kekuatan inti dia, menghargai apa yang saya temukan."
Kemudian, mengingat kembali ketika dia menemani Mako ke luar negeri, dia berkata, "Mako sangat mengenal budaya asing dan belajar. Memiliki berbagai pengalaman di luar negeri dan dapat melihat Jepang dari luar, termasuk pernikahan. Ini mungkin mempengaruhi cara berpikir.”
Mengenai masa depan, Akagi berkata, "Saya ingin Mako tetap pada keyakinan karena bisa menjadi warga sipil dengan goncangan antara publik dan pribadi. Saya pikir itu mungkin sulit, tetapi saya harap Mako akan membangun keluarga yang benar-benar normal. Saya ingin mereka menunjukkan kemampuannya di berbagai tempat sebagai swasta.”
Guru sekolah dasar Komuro "Saya pikir dia akan menjadi pasangan yang serasi."
Nobuyasu Sato, wakil kepala sekolah Kunitachi College of Music, tempat Kei Komuro bersekolah, bertanggung jawab atas kelas 5 dan 6. Dikatakan bahwa dia sedang mengamati perkembangan saat ini pula.
Di sisi lain, dia pandai mengungkapkan pikirannya dengan kata-kata, sehingga dia berkata, "Dia membuat sebuah karya yang menarik perhatian saya terutama ketika dia diminta untuk menulis puisi. Karya "Laut Bebas" membuat saya terkesan.
Warnanya laut berubah tergantung waktu.Isinya adalah matahari pagi menyilaukan dan matahari bersinar di siang hari, tetapi dia membuatnya khusus tentang warna laut dan waktu, dan khusus tentang satu hal dari berbagai perspektif,” ungkapnya mengenang Komuro.
Juga, karena dia tertarik pada luar negeri sejak saat itu, dia menulis dalam koleksi kelulusannya bahwa dia ingin tinggal di luar negeri.
Sato berkata, "Saya pikir Mako akan dapat menerima ekspresi kaya Komuro dengan baik dan menjadi pasangan yang luar biasa. Saya sangat senang dia menikah. Saya berharap dia dapat bekerja dengan Mako untuk membangun keluarga yang hangat.”