Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - PM Jepang ke-100 Fumio Kishida kembali menegaskan akan memberikan subsidi lagi kepada masyarakat di Jepang untuk meringankan beban ekonomi selama masa pandemi Covid-19.
"Kita akan berikan subsidi kembali kepada masyarakat untuk meringankan beban ekonomi akibat pandemi corona yang masih berkelanjutan hingga saat ini," papar PM Kishida dalam jumpa pers, Senin (4/10/2021) malam.
Saat ini menurut Fumio Kishida masih berupaya menyatukan visi misi semua anggota kabinet barunya untuk konsolidasi lebih lanjut.
"Kita akan bicarakan dulu lebih lanjut rincian dari subsidi tersebut," tambahnya.
Selain itu PM Kishida juga menekankan dua strategi dalam kabinetnya yaitu distribusi strategi dan growth strategi.
"Kita akan bangun lebih cepat lagi Jepang terutama perekonomiannya dengan distribusi strategi dan growth strategi agar bisa bangkit kembali dari keterpurukan akibat pandemi corona ini," ujar dia.
Baca juga: Pembubaran Parlemen Jepang 14 Oktober, Pemilu Dimulai 19 Oktober, Hasil Pemilu 31 Oktober
Untuk itu Kishida berharap kepercayaan masyarakat kepada kabinet barunya agar dapat semakin memperlancar usahanya membangkitkan kembali kapitalisme ekonomi yang direncanakannya ini.
Investasi bidang edukasi akan ditekankan pula selain promosi digital, inovasi berbagai hal baru serta mengeliminasi perbedaan antara kaya dan miskin agar tidak melebar di masa depan.
"Kita juga akan memperhatikan UKM yang ada agar bisa terbantu dan bangkit kembali dalam waktu dekat dengan berbagai bantuan dan upaya yang sedang kami rancang lebih lanjut," katanya.
Demikian pula gaji perawat akan dapat perhatian dan akan ditingkatkan.
Di bidang diplomasi internasional, Kishida menyatakan dirinya siap bertemu pemimpin Korea Utara.
"Saya siap bertemu pemimpin Korut dan tentu dengan koordinasi Amerika Serikat juga untuk melanjutkan negosiasi mengenai pengembalian warga Jepang yang diculik Korut," ungkapnya.
Di bidang pertanian juga akan dapat perhatian untuk masyarakat setempat sekaligus meningkatkan ketahanan masyarakat keseluruhan.
"Pembangunan di daerah Tohoku khususnya Fukushima harus dibangkitkan kembali, direkonstruksi lebih cepat lagi untuk kebahagiaan kita bersama."
Kabinet akan membuat era baru, dengan kerja sama bersama masyarakat lebih dekat lagi dengan mendengarkan semua suara masyarakat.
"Tolong percayakan untuk medis kepada menteri kesehatan, demikian pula menteri vaksinasi dan menteri yang akan menanggulangi pandemi Corona. Semuanya saya pilih karena memiliki kemampuan yang saya harap bisa lebih baik lagi dalam mengantisipasi bidang medis di masa depan," ungkapnya.
Baca juga: Pemilihan PM Jepang Diikuti 2 Calon Fumio Kishida & Edano, Tapi Ada Satu Suara untuk Sanae Takaichi
Tiga menteri yang terlibat dalam penanggulangan Covid-19 semua diganti dengan para menteri baru.
"Dari tiga menteri yang semua diganti mungkin bisa satu orang ditinggalkan untuk kabinet baru sehingga bisa memberikan pengalamannya kepada para menteri baru. Tapi ini semuanya diganti dan seolah dari nol lagi para menteri baru bekerja. Apakah tidak apa-apa itu (daejoubu deshouka)?” ungkap Tsuchida, seorang warga Jepang yang juga dokter di Tokyo kepada Tribunnews.com.
Tiga menteri medis lama yang digantikan adalah Taro Kono Menteri Vaksinasi, Yasutoahi Nishimura Menteri Penanggulangan Corona dan Menteri Kesehatan Norihisa Tamura.
Kecuali Taro Kono yang menjadi Kepala Humas Partai LDP, dua menteri lainnya tidak dapat jabatan apapun dari Kishida.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.