TRIBUNNEWS.COM - Sosok predator seksual Reynhard Sinaga kembali menjadi sorotan setelah fotonya dengan penuh luka lebam beredar ke publik.
Dalam foto yang beredar, terlihat wajah Reynhard penuh dengan luka lebam.
Tampak dua matanya menghitam, memar di dahi dan hidungnya, dan juga steri strip yang mengikat alisnya.
Rupanya, foto tersebut adalah foto saat Reynhard Sinaga dalam tahanan polisi ketika pertama kali ditangkap empat tahun lalu.
Foto tersebut jauh berbeda dari banyak foto selfie Reynhard sendiri di Facebook dan Instagram.
Baca juga: Pengakuan Terbaru Korban Predator Seksual Reynhard Sinaga
Greater Manchester Police telah merilis gambar untuk pertama kalinya, menjelang film dokumenter BBC, Catching a Predator, yang melihat penyelidikan polisi atas kejahatan mengerikan Reynhard.
Diketahui, penyelidikan kasus Reynhard dimulai ketika sang predator keji ditemukan di genangan darah, di lantai kamar mandi apartemennya di Princess Street, di pusat kota Manchester, pada Juni 2017.
Reynhard telah dipukuli begitu parah oleh seorang remaja yang menjadi korbannya.
Dalam sebuah adegan yang terekam di CCTV, Reynhard ditandu dari rumahnya dan dilarikan ke Manchester Royal Infirmary dengan ambulans.
Reynhard disebut sebagai pemerkosa paling produktif dalam sejarah peradilan Inggris, bahkan lebih buruk dari 'pemerkosa taksi hitam' John Worboys.
"Dia telah menyerang lebih dari 200 pria, melakukan pelanggaran hukum selama lebih dari satu dekade," kata polisi, dikutip dari Manchestereveningnews, Rabu (6/10/2021).
Bagi mereka yang mengenalnya, Rey dikenal seorang mahasiswa PhD Kristen yang rajin ke gereja dan belajar di Universitas Manchester dan Leeds.
Baca juga: Fakta Terkini Kasus Perkosaan Reynhard Sinaga, Hukuman Diperberat, Ada 23 Korban Tambahan
Padahal, sebenarnya Reynhard adalah pemerkosa obsesif yang memikat ratusan pria ke apartemennya, membius mereka dengan minuman yang dicampur dengan GHB atau GBL dan merekam pemerkosaan di dua ponsel.
Reynhard telah digambarkan oleh seorang detektif sebagai "narsisis dan psikopat", dan oleh hakim yang memenjarakannya sebagai "individu yang sangat berbahaya, licik, dan penipu yang tidak akan pernah aman untuk dibebaskan"