Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, BEOGRAD - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyinggung 3 tantangan besar bagi negara Gerakan Non Blok (GNB) yang memperingati hari jadinya ke 60 tahun, Senin (11/10/2021) yang diselenggarakan di Beograd, Serbia.
Menlu RI sebagai utusan khusus Presiden RI dan mewakili Indonesia diberi kesempatan sebagai pembicara pertama pada konferensi tingkat tinggi tersebut.
Sebagai informasi, Indonesia merupakan salah satu pendiri GNB.
"Dalam KTT tersebut, saya sampaikan bahwa tantangan dunia setelah 60 tahun berdirinya GNB masih besar dan bahkan lebih kompleks seperti pandemi dan perubahan iklim," kata Retno secara virtual, Senin (11/10/2021).
Ia mengingatkan prinsip dan nilai dasa Sila Bandung untuk mengatasi tantangan dunia saat ini setidaknya pada 3 hal.
Pertama, nilai dan prinsip persamaan antar negara, kaitannya kesetaraan akses vaksin yang masih terjadi.
"Diskriminasi dan politisasi vaksin bahkan memperlebar ketimpangan vaksin dan kesulitan untuk pulih secara bersama," ujarnya.
Baca juga: KTT Peringatan 60 Tahun GNB, Menlu Retno Singgung Utang Kebebasan Palestina
Menurutnya kesetaraan dan kesamaan akses terhadap vaksin menjadi ujian moral paling besar.
Oleh karena itu, ia mendorong negara GNB harus bergerak bersama dan menggaungkan solidaritas untuk kesetaraan akses vaksin Covid-19.
Kedua, soal nilai dan prinsip kerja sama, dimana rivalitas geopolitik mengancam spirit kerja sama untuk mengatasi pandemi dan tantangan dunia lainnya.
Tantangan perubahan iklim juga dapat mengancam survival manusia yang tidak bisa diselesaikan dengan pendekatan zero-sum.
"Dasa sila Bandung meminta kita semua untuk senantiasa mengedepankan kepentingan bersama dan kerja sama," ujarnya.
Ketiga, nilai dan prinsip penghormatan terhadap keadilan.
Dalam hal ini Menlu menyinggung soal kebebasan Palestina.
Baca juga: Sepatu Beda Warna Menlu Retno yang Bikin Salfok, Luna Maya hingga Nia Ramadhani Juga Pakai
Retno menegaskan semua negara GNB masih berhutang kepada rakyat Palestina yang telah lama tertunda.
Ia mengingatkan dasa sila Bandung yang memandatkan untuk mendukung Palestina dalam perjuangannya mendapatkan keadilan.
Retno juga sampaikan quote Presiden Soekarno, yang merupakan salah satu pendiri GNB bahwa “tidak boleh melupakan sejarah”.
"Saya garisbawahi pentingnya sejarah GNB ini menjadi pengingat kita akan nilai, cita-cita dan prinsip-prinsip GNB," ujarnya