Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pertama kali dalam 7 tahun terakhir harga eceran bensin reguler minggu ini mencapai 162,1 yen per liter secara rata-rata nasional, level tertinggi di Jepang.
Melonjaknya harga minyak mentah berjangka kemungkinan akan menambah beban rumah tangga.
Menurut Pusat Informasi Perminyakan, yang ditugaskan oleh pemerintah untuk menyelidiki harga bensin, harga eceran bensin reguler pada tanggal 11 Oktober adalah rata-rata 162,1 yen per liter secara nasional.
Harga telah naik 2,1 yen dari minggu lalu untuk minggu keenam berturut-turut, level tertinggi pada sekitar tujuh tahun sejak Oktober 2014.
"Hal ini karena angin topan melanda pantai selatan Amerika Serikat, di mana fasilitas yang berhubungan dengan minyak terkonsentrasi, pada akhir Agustus, sementara aktivitas ekonomi kembali bangkit di banyak negara di dunia dan permintaan minyak mentah meningkat," ungkap sumber Tribunnews.com Rabu (13/10/2021).
Keputusan untuk mempertahankan volume produksi minyak mentah tidak berubah, dan harga minyak mentah berjangka telah melonjak.
Mengenai prospek masa depan, Pusat Informasi Minyak Jepang mengatakan, "Harga tidak hanya minyak mentah tetapi juga gas alam dan batu bara melonjak, dan ada pergerakan di setiap negara untuk meningkatkan persediaan bahan bakar dalam persiapan untuk musim dingin. Kekhawatiran meningkat dan harga bensin bisa naik lebih jauh."
Menarik memperhatikan harga bensin di Jepang lebih lanjut.