TRIBUNNEWS.COM - Hampir 200 orang tewas akibat bencana banjir dan tanah longsor di India dan Nepal.
Pemerintah mengatakan pada Kamis (21/10/2021), banyak keluarga yang tertimbun reruntuhan rumah mereka.
Dua gadis muda hanyut saat hujan lebat kembali mengguyur.
Mengutip CNA, para ahli mengatakan bahwa mereka adalah korban dari cuaca yang semakin tidak terduga dan ekstrem yang melanda Asia Selatan dalam beberapa tahun terakhir.
Cuaca ekstrem disebabkan oleh perubahan iklim dan diperburuk oleh deforestasi, pembendungan dan pembangunan yang berlebihan.
Baca juga: Gelombang Pembunuhan Hantui Buruh India di Kashmir
Baca juga: Kemensos Berencana Dirikan Lumbung Sosial di 8 Titik Rawan Longsor di Bangli
Nepal mencatat kenaikan korban paling tajam, sebanyak 88 orang telah tewas.
Di antara korban tewas, ada satu keluarga dengan enam orang, termasuk tiga anak yang rumahnya lenyap akibat longsoran tanah dan puing-puing secara tiba-tiba.
"Semua Komite Penanggulangan Bencana Distrik telah bekerja secara aktif untuk melakukan penyelamatan dan bantuan."
"Di bawah komite tersebut, Polisi Nepal, Polisi Angkatan Bersenjata, Tentara Nepal dan badan-badan lainnya telah dikerahkan," kata pejabat darurat Dijan Bhattarai.
Di negara bagian Uttarakhand, India utara Himalaya, 55 orang dipastikan meninggal pada Kamis.
Lima di antaranya berasal dari satu keluarga yang rumahnya terkubur oleh tanah longsor.
Banyak jembatan dan jalan rusak.
Beberapa kota kehilangan akses jalan dan listrik.
Tentara dikerahkan untuk memperbaiki akses dan menjangkau ribuan orang yang terdampar.