News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik di Afghanistan

Kabar Pemain Voli Wanita Afghanistan Dipenggal Taliban, Pelatih Membenarkan tapi Keluarga Membantah

Penulis: Inza Maliana
Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cerita seorang pemain voli wanita Afghanistan meninggal setelah dipenggal Taliban, keluarga buka suara.

TRIBUNNEWS.COM - Heboh kabar Taliban diduga memenggal kepala seorang pemain voli wanita dan mengunggah foto kepalanya di media sosial.

Sang pelatih membenarkan.

Sementara pihak keluarga membantah.

Dikutip dari Daily Mail, Jumat (22/10/2021), pemain voli wanita itu bernama Mahjabin Hakimi.

Mahjabin diketahui merupakan atlet voli yang berprestasi dari Klub Voli Kabul.

Dalam sebuah wawancara dengan The Persian Independent, sang pelatih voli menyebut Mahjabin Hakimi dipenggal oleh Taliban pada awal Oktober.

Di media sosial muncul laporan lain yang saling bertentangan.

Ada yang mengklaim Mahjabin Hakimi dibunuh secara misterius oleh Taliban sepekan sebelum kelompok tersebut berhasil merebut Kabul.

Hal itu dibuktikan dengan sebuah surat kematian yang menjadi bukti tanggal pembunuhannya pada pertengahan Agustus.

Sementara, ada klaim lainnya yang menyatakan pemain voli tersebut meninggal karena bunuh diri.

Dalam media sosial beredar sebuah foto yang diyakini jasad Mahjabin Hakimi.

Dalam foto tersebut menunjukkan adanya cedera di leher, tetapi belum bisa dipastikan apakah ini disebabkan oleh pisau atau pengikat.

Baca juga: Di PBB, Wanita Afghanistan Tuntut Janji Taliban: Kami Banyak Dibicarakan tetapi Tak Didengarkan

Baca juga: Taliban Memohon Pengakuan di Pertemuan Moskow

Cerita seorang pemain voli wanita Afghanistan meninggal setelah dipenggal Taliban, keluarga buka suara. (dailymail.com)

Namun, Pusat Jurnalisme Investigasi Payk yang berbasis di Afghanistan mengatakan bahwa sumbernya telah mengkonfirmasi Mahjabin dipenggal oleh Taliban di Kabul.

Kematian Mahjabin dilaporkan karena sang pelatih merasa Taliban mengancam keluarga gadis itu untuk tidak memberi tahu siapa pun tentang apa yang telah terjadi.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini