Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sebuah berita sempat dikomentari sekitar 14.000 komentar dalam dua jam di siang hari ini (26/10/2021) dan umumnya menentang bahkan tampak ada fitnah mengenai pernikahan Putri Mako dan Kei Komuro hari ini (26/10/2021).
Akibatnya Yahoo Jepang dengan sistim AI (artificial Intelligent) ini menutup komentar yang negatif tersebut, beberapa menit setelah komentar dibanjiri hal-hal negatif dari masyarakat Jepang yang menentang perkawinan tersebut.
Yahoo menutup bagian komentar di bagian artikel tentang pernikahan Mako Akashinomiya dan Kei Komuro, yang diterbitkan pada 25 dan 26 Oktober di "Topik" dari layanan berita "Yahoo! News" yang disediakan oleh Yahoo! Japan.
Tampaknya dibanjiri komentar kritis yang melebihi standar yang ditetapkan Yahoo.
Ada dua artikel yang dikonfirmasi akan ditutup di kolom komentar:
"Penerimaan pendaftaran pernikahan Mako dan Komuro" dan "Pencabutan wawancara Mako dari tanya jawab".
Masing-masing dibanjiri sekitar 10.000 komentar dalam beberapa jam. Tampaknya konten dan jumlah komentar menjadi incaran Yahoo! News yang "berfungsi menyembunyikan kolom komentar secara otomatis untuk setiap artikel" dan kolom komentar ditutup.
Fungsi ini adalah fungsi yang secara otomatis menyembunyikan kolom komentar artikel dengan jumlah komentar tertentu atau lebih (sangat banyak) sesuai dengan kriteria seperti jumlah komentar pelanggaran yang dinilai oleh AI, dan diperkenalkan pada 19 Oktober lalu.
Mengenai laporan pernikahan Mako, komentar kritis dan fitnah sering diposting di Yahoo!, dan pada bulan Oktober, Yahoo menulis catatan di bagian atas bagian komentar yang mengatakan "Tolong jangan berkomentar ofensif".
Tindakan diperkuat, seperti menambahkan kata-kata, "Jika jumlah komentar yang melanggar melebihi standar, bagian komentar artikel akan disembunyikan secara otomatis. Silakan lihat pemberitahuan ini untuk detailnya, bersama dengan "tindakan penangguhan posting" yang lebih ketat dan tindakan pencegahan untuk memposting komentar selama periode pemilihan."