News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perdana Menteri Luksemburg Diterpa Skandal Plagiarisme Tesis, Hanya Dua Halaman yang Orisinal

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Xavier Bettel

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Luksemburg, Xavier Bettel mengaku melakukan plagiarisme untuk tesisnya setelah tindakannya diungkap media.

Outlet berita lokal, Reporter.lu pada Rabu (27/10/2021) melaporkan bahwa hanya dua dari 56 halaman tesis milik PM yang ditulis tanpa plagiarisme.

Diwartakan The Guardian, Reporter.lu menggambarkan tesis PM Bettel sebagai "campuran yang mengesankan dari hasil salinan yang mana tidak memenuhi syarat akademisi."

Bettel (48) mengatakan tesis itu dia kerjakan lebih dari 20 tahun lalu dan ditulis dengan hati nurani yang bersih.

Namun, "dari sudut pandang hari ini, itu bisa, ya, mungkin seharusnya – dilakukan secara berbeda", kata PM ini.

Baca juga: FAKTA-FAKTA Sinetron Dari Jendela SMP yang Diduga Plagiat Squid Game, Netflix Bereaksi

Baca juga: Kei Komuro Calon Suami dari Keponakan Kaisar Jepang Memenangkan Kompetisi Tesis Mahasiswa New York

Perdana Menteri Luksemburg Xavier Bettel baru saja melangsungkan pernikahan sesama jenisnya pada Jumat (15/05/2015) kemarin. (wort.lu)

Perdana Menteri juga mengaku percaya dengan Universitas Lorraine di Prancis yang menilai kelulusan tesisnya saat itu.

Tesis ini dikerjakan Bettel untuk gelar master bidang Ilmu Politik dan Hukum Publik di Universitas Nancy (sekarang Universitas Lorraine) pada tahun yang sama ketika ia memasuki parlemen.

Reporter.lu mengatakan, tesis itu memuat paragraf panjang yang bersumber dari dua buku, empat situs, dan sebuah artikel pers.

Hanya beberapa paragraf di pendahuluan dan kesimpulan yang bukan hasil menyalin secara total, kata laporan.

Sebanyak 20 halaman tesis sepenuhnya bersumber pada situs Parlemen Eropa yang dilindungi hak cipta.

Sementara itu, sembilan halaman diambil dari laporan tahun 1998 oleh Parlemen Yunani dan bagian-bagian lainnya disalin dari buku teks pengantar standar di institusi Uni Eropa.

"Plagiarisme yang saya temukan sangat bermasalah karena bagian-bagian yang panjang disalin hampir kata demi kata,” ujar Anna-Lena Högenauer, seorang profesor ilmu politik di Universitas Luksemburg kepada media.

"Anda tidak dapat secara tidak sengaja menyalin beberapa halaman."

Nicolas Sauger, seorang ilmuwan politik di Paris mengatakan tesis Bettel tidak orisinal, tidak diteliti dengan baik, dan termasuk plagiarisme.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini