News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Arab Saudi Beri Waktu 48 Jam untuk Dubes Lebanon Hengkang dari Negaranya

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

16 Maret 2019, Yaman, Sanaa: Pejuang militan Houthi memegang senjata mereka dan meneriakkan slogan-slogan selama pertemuan yang bertujuan untuk memobilisasi lebih banyak pejuang sebelum menuju ke medan perang.

TRIBUNNEWS.COM - Arab Saudi mengusir Duta Besar Lebanon dan memberinya waktu 48 jam untuk meninggalkan negaranya, buntut kritikan soal perang di Yaman.

Dilansir Al Jazeera, Saudi juga melarang warganya pergi ke Lebanon, melarang semua impor dari negara itu, dan menarik perwakilannya di sana. 

Bahrain kemudian menyusul dengan memerintahkan Duta Besar Lebanon meninggalkan negaranya dalam kurun waktu dua hari.

Pengusiran ini terjadi setelah muncul rekaman yang memperlihatkan Menteri Informasi Lebanon, George Kordahi mengritik perang yang dipimpin Saudi untuk melawan Houthi di Yaman.

Baca juga: Mengaku Ditargetkan untuk Dibunuh, Eks Intel Arab Saudi Sebut Pangeran MBS Tak Punya Empati

Baca juga: Arab Saudi Izinkan Kapasitas Penuh di Masjid Mekah-Madinah

Seorang pejuang yang setia kepada militan Houthi Yaman berjaga-jaga selama unjuk rasa memperingati kematian Imam Syiah Zaid bin Ali di ibu kota Sanaa, pada 14 September 2020. (Mohammed HUWAIS / AFP)

Adapun wawancara TV itu terjadi sebelum Kordahi diangkat menjadi menteri.

Kordahi mengatakan Houthi yang bersekutu dengan Iran "membela diri mereka sendiri melawan agresi eksternal".

Mantan presenter TV itu juga mengatakan perang yang telah berlangsung lama itu "sia-sia".

Eks pembawa acara Who Wants to Be a Millionaire itu juga menyerukan agar mengakhirinya perang tersebut, menyinggung pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi.

Menanggapi konflik saat ini, Kordahi mengatakan komentar itu merupakan hasil pemikirannya sendiri dan terjadi sebelum bergabung dengan pemerintahan.

Dalam sebuah pernyataan pada Jumat (29/10/2021), Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati mengaku menyesali keputusan Saudi.

"Kami juga mengimbau para pemimpin saudara Arab untuk bekerja dan membantu mengatasi krisis ini untuk menjaga kohesi Arab," kata Mikati.

Awal pekan ini, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, dan Bahrain memanggil duta besar mereka untuk Lebanon sebagai tanggapan atas komentar tersebut.

Sementara itu, Dewan Kerjasama Teluk (GCC) mengutuk pernyataan Kordahi.

Bahkan muncul seruan dari pejabat pro-Saudi agar Kordahi dicopot dari pemerintahan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini