TRIBUNNEWS.COM - Thailand, Australia, dan Israel akhirnya melonggarkan pembatasan perjalanan internasional untuk pertama kalinya dalam 18 bulan, Senin (1/11/2021).
Dilansir Reuters, pembukaan ini diikuti masuknya ratusan turis asing di ibu kota Thailand, Bangkok.
Thailand menyetujui perjalanan bebas karantina dari lebih dari 60 negara, termasuk China dan Amerika Serikat.
Negeri Gajah Putih ini merupakan salah satu destinasi wisata paling populer di Asia.
Pembukaan perbatasan juga disambut bahagia masyarakat di Sydney, Australia.
Baca juga: IDAI Ungkap Kondisi Anak Usia 6-11 Tahun yang Tak Boleh Ikut Vaksinasi Covid-19
Baca juga: Syarat Perjalanan Terbaru Naik Pesawat di Jawa-Bali: Boleh Pakai Tes Antigen
Ratusan orang menyambut sanak famili dan kolega yang akhirnya bisa masuk ke Australia tanpa karantina.
Setelah lebih dari 18 bulan menetapkan aturan pembatasan Covid-19 paling ketat di dunia, jutaan orang Australia sekarang bebas bepergian tanpa izin atau perlu dikarantina.
Hal yang sama juga dilakukan Israel.
Negara ini melonggarkan aturan perjalanan mulai Senin (1/11/2021).
Turis individu diizinkan masuk dengan syarat sudah menerima vaksin Covid-19 booster atau dosis tambahan.
Namun, jadi pengecualian jika lebih dari enam bulan telah berlalu sejak dosis terakhir mereka.
Sementara itu, rombongan wisata atau turis yang datang secara grup dibebaskan dari aturan enam bulan jarak vaksinasi itu.
Kendati demikian, rombongan harus melakukan tes PCR atau antigen setiap 72 jam selama dua minggu pertama tinggal di Israel.
Pandemi Covid-19 memberi dampak besar untuk perjalanan lintas negara atau internasional.
Asosiasi Pengangkutan Udara Internasional (IATA) memperkirakan kerugian sebesar $200 miliar akibat pandemi terhadap industri penerbangan global selama periode 2020 hingga 2022.
Inggris pada Senin ini juga menghapus tujuh negara dari daftar merahnya.
Sebagai gantinya, warga yang datang dari negara-negara tersebut wajib karantina di hotel selama 10 hari.
Amerika Serikat juga akan mencabut pembatasan perjalanan internasional untuk pelancong yang sudah divaksinasi penuh pada 8 November.
Negara Tonga Melaporkan Kasus Pertama Covid-19
Negara di Kepulauan Pasifik Selatan, Tonga, melaporkan kasus Covid-19 pertama setelah satu tahun lebih pandemi.
Dilansir CNN, Tonga termasuk segelintir negara yang belum melaporkan satu pun kasus Covid-19 sejak awal pandemi pada 2020 lalu.
Namun pada Jumat, Perdana Menteri Tonga, Pohiva Tu'i'onetoa, mengumumkan kasus positif corona pertama di negara ini.
Pasien itu adalah seorang penumpang pesawat yang melakukan perjalanan dari Selandia Baru.
Pelancong yang terinfeksi Covid-19 tersebut tiba di Tonga pada Rabu setelah terbang dari Christchurch, menurut Kementerian Kesehatan Selandia Baru.
Penumpang tersebut sudah divaksinasi lengkap dan dinyatakan negatif Covid-19 sebelum terbang dari Selandia Baru.
Baca juga: UPDATE Kasus Corona Indonesia 1 November 2021: Tambah 403 Positif, 784 Sembuh, 18 Meninggal
Baca juga: China Bantah Tinjauan Badan Intelijen AS yang Sebut Asal-usul Covid-19 Mungkin Tidak akan Diketahui
PM Tu'i'onetoa mengatakan, kini semua staf bandara yang melakukan kontak dengan salah satu penumpang dalam penerbangan itu telah dikarantina.
Dia juga memperingatkan kemungkinan penguncian atau lockdown di Tonga, menyusul kasus pertama Covid-19 ini.
"Kita harus menggunakan waktu ini untuk bersiap-siap jika ada lebih banyak orang yang terkonfirmasi terjangkit virus," kata perdana menteri.
Diwartakan media lokal Matangi Tonga, ribuan masyarakat menyerbu pusat vaksinasi setelah muncul kasus pertama Covid-19 di negara itu.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)