News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

WHO Ragukan Klaim Nol-Covid di Turkmenistan

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Turkmenistan menyatakan tidak memiliki kasus Covid-19, bahkan ketika worldometers.info telah mencatat lebih dari 250 juta infeksi di seluruh dunia.

TRIBUNNEWS.COM - Pejabat senior Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meragukan klaim Turkmenistan terkait kasus infeksi virus corona.

Dikatakan bahwa Turkmenistan menyatakan tidak memiliki kasus Covid-19, bahkan ketika worldometers.info telah mencatat lebih dari 250 juta infeksi di seluruh dunia per Senin (8/11/2021).

Dr Catherine Smallwood, petugas darurat senior WHO mengatakan kepada BBC bahwa tidak mungkin virus itu tidak beredar di negara itu.

"(Virus corona) telah menyebar ke seluruh dunia dan (dinyatakan) sebagai  pandemi selama hampir dua tahun," katanya.

"Dari sudut pandang ilmiah, kecil kemungkinan virus itu tidak beredar di Turkmenistan," tuturnya.

Baca juga: Asal-usul The Door to Hell, Kawah Api di Turkmenistan yang Tak Pernah Padam Sejak 1971

Baca juga: Fakta Menarik Turkmenistan, Negara yang Punya Gerbang Neraka

Turkmenista menyatakan tidak memiliki kasus Covid-19, bahkan ketika worldometers.info telah mencatat lebih dari 250 juta infeksi di seluruh dunia. (Freepik)

Turkmenistan merupakan satu dari segelintir negara, termasuk Korea Utara, yang mengklaim tidak memiliki kasus virus corona.

Padahal, WHO mengandalkan data yang disediakan oleh pemerintah untuk menginformasikan statistik virus corona globalnya.

Badan tersebut menuai kritik dari pengamat dan media independen ketika mengulangi klaim Turkmenistan bahwa tidak ada kasus Covid-19 yang terdaftar di negara itu.

Data Covid

Ditanya apakah sekarang WHO menyarankan Turkmenistan memberikan data palsu, Dr Smallwood mengatakan badan kesehatan tidak dapat "mempertanyakan apakah suatu negara bertindak dalam semangat Peraturan Kesehatan Internasional".

Jawabannya mengacu pada kerangka hukum yang mendefinisikan hak-hak negara dan kewajiban dalam krisis kesehatan masyarakat global.

Analis juga mengatakan bahwa statistik resmi Turkmenistan tentang virus corona tidak dapat diandalkan.

Alasannya adalah "sifat Turkmenistan yang sangat represif dan otokratis," kata Rachel Denber, Wakil Direktur Divisi Eropa dan Asia Tengah di Human Rights Watch.

"Pemerintah Turkmenistan memiliki sejarah panjang menyembunyikan data dan sejarah panjang menghukum orang yang mengungkap kebenaran", katanya.

Baca juga: Update Corona 8 November 2021: Tambah 244, Sembuh 1.283, Meninggal 12 Orang

Baca juga: Penanganan Covid-19 Dinilai Jadi Kunci Pemulihan Ekonomi Hingga 2022

Awal tahun ini Turkmenistanmenjadi yang pertama membuat vaksinasi wajib untuk semua orang dewasa.

"Turkmenistan sekarang terbuka untuk membahas langkah-langkah kesehatan terhadap Covid-19," jelas Dr Smallwood.

"Kami memiliki dialog terbuka yang terus kami bangun dengan negara-negara anggota kami dan kami akan terus melakukannya dalam keadaan apa pun," tegas Dr Smallwood.

Berita lain terkait Kasus Covid

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini