Dalam sebuah wawancara dengan Phoenix Television yang dibagikan di media sosial China, ahli virologi dan profesor Universitas Hong Kong Guan Yi tampaknya meminta data yang lebih baik untuk mengevaluasi kemanjuran vaksin China.
Baca juga: Kian Mencengkeram Partai Komunis China, Xi Jinping Siapkan Jabatan Presiden 3 Periode
Baca juga: Update Covid-19 Global 9 November 2021 Siang: Ada 18,6 Juta Kasus Aktif di Seluruh Dunia
"Kita seharusnya tidak melakukan tes asam nukleat massal di setiap kesempatan untuk mendeteksi kasus Covid-19, atau secara membabi buta mengambil booster jab," katanya.
Dia malah mendesak tes antibodi dan pembaruan tepat waktu oleh pembuat vaksin tentang efektivitas suntikan mereka terhadap varian Covid-19.
China memiliki lima vaksin yang disetujui secara kondisional, tetapi tingkat kemanjuran mereka yang dipublikasikan bervariasi antara 50 persen dan 79 persen, tertinggal di belakang vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna.
Kantor berita resmi Xinhua telah mengecam para kritikus pendekatan China, mengatakan bahwa langkah-langkah penanganan Covid-19 yang ketat masih merupakan cara terbaik untuk menyelamatkan nyawa dan menyebut upaya Beijing tidak perlu dipertanyakan lagi.
Baca juga artikel lain terkait Virus Corona atau China
Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 94 95 96 97 Kurikulum Merdeka, Uji Kompetensi Bab 3 - Halaman all
Kisi-Kisi Soal PAS/UAS Semester 1 Mapel IPS Kelas 8 SMP/MTs Beserta Kunci Jawaban, Kurikulum Merdeka
(Tribunnews.com/Rica Agustina)