News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Pejabat di China Tawarkan Imbalan Rp 222,7 Juta bagi Orang yang Beri Petunjuk Sumber Covid-19

Penulis: Rica Agustina
Editor: Inza Maliana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Orang-orang menunggu dalam antrean untuk diuji virus corona Covid-19 di stasiun pengumpulan asam nukleat di Beijing pada 25 Oktober 2021. (Photo by Noel Celis / AFP)

Dalam sebuah wawancara dengan Phoenix Television yang dibagikan di media sosial China, ahli virologi dan profesor Universitas Hong Kong Guan Yi tampaknya meminta data yang lebih baik untuk mengevaluasi kemanjuran vaksin China.

Baca juga: Kian Mencengkeram Partai Komunis China, Xi Jinping Siapkan Jabatan Presiden 3 Periode

Baca juga: Update Covid-19 Global 9 November 2021 Siang: Ada 18,6 Juta Kasus Aktif di Seluruh Dunia

"Kita seharusnya tidak melakukan tes asam nukleat massal di setiap kesempatan untuk mendeteksi kasus Covid-19, atau secara membabi buta mengambil booster jab," katanya.

Dia malah mendesak tes antibodi dan pembaruan tepat waktu oleh pembuat vaksin tentang efektivitas suntikan mereka terhadap varian Covid-19.

China memiliki lima vaksin yang disetujui secara kondisional, tetapi tingkat kemanjuran mereka yang dipublikasikan bervariasi antara 50 persen dan 79 persen, tertinggal di belakang vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna.

Kantor berita resmi Xinhua telah mengecam para kritikus pendekatan China, mengatakan bahwa langkah-langkah penanganan Covid-19 yang ketat masih merupakan cara terbaik untuk menyelamatkan nyawa dan menyebut upaya Beijing tidak perlu dipertanyakan lagi.

Baca juga artikel lain terkait Virus Corona atau China

(Tribunnews.com/Rica Agustina)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini