Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengumumkan akan membuat "paket kebijakan" sebesar 400 miliar yen dalam tiga tahun untuk memperkuat pengembangan sumber daya manusia (SDM) khususnya untuk digitalisasi.
"Saya ingin memperkuat investasi sumber daya manusia secara drastis. Kami akan membuat paket kebijakan baru sebesar 400 miliar yen dalam tiga tahun mendatang ini," papar PM Kishida.
Perdana Menteri Kishida bertukar pendapat dengan para eksekutif perusahaan di Tokyo tentang ide-ide untuk pengembangan sumber daya manusia dan pengenalan digitalisasi perusahaan.
Setelah berakhir, Perdana Menteri Fumio Kishida mengungkapkan kepada wartawan bahwa ia akan membuat "paket kebijakan" sebesar 400 miliar yen dalam tiga tahun untuk memperkuat pengembangan sumber daya manusia untuk digitalisasi.
Baca juga: Mulai Februari 2022, Pendapatan Perawat & Pekerja di Jepang akan Naik 3 Persen
"Kami ingin mencerminkan hal ini dalam anggaran tambahan untuk tahun ini, yang kami targetkan untuk ditetapkan pada akhir tahun," ujarnya.
Meskipun demikian rincian isinya belum diputuskan.
"Saya ingin meminta ide secara luas dari perusahaan swasta dan individu dan memutuskan isinya lebih lanjut," kata Perdana Menteri Fumio Kishida.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.