TRIBUNNEWS.COM, KABUL - Ledakan terjadi di sebuah minibus di daerah Dasht-e Barchi barat Kabul, Afghanistan pada Sabtu (13/11/2021).
Melansir Al Jazeera, sedikitnya satu orang tewas dan empat lainnya luka-luka akibat ledakan yang menghantam sebuah kendaraan di ibu kota Afghanistan tersebut.
Insiden terjadi di Dasht-e Barchi sebuah wilayah di pinggiran Kabul yang didominasi oleh anggota komunitas Hazara, sebagian besar Syiah.
Selama bertahun-tahun komunitas Hazara telah menjadi sasaran ISIS.
Pusat Jurnalis Afghanistan mengatakan orang yang tewas dalam ledakan itu adalah Hamid Seighani, jurnalis Afghanistan yang pernah bekerja di televisi Ariana.
"Sayangnya, kami kehilangan reporter lain," kata Pusat Jurnalis Afghanistan beberapa jam setelah ledakan.
Baca juga: Ledakan Hantam Masjid di Provinsi Nangarhar Afghanistan saat Salat Jumat, 12 Orang Terluka
Baca juga: Pejabat Mark-up Jumlah Tentara Afghanistan Hingga Enam Kali Lipat, Cepat Kalah dari Taliban
Tidak ada klaim tanggung jawab atas insiden yang menewaskan Seighani.
Kepada kantor berita Associated Press, seorang pengemudi kendaraan mengatakan bahwa pada satu titik selama perjalanan, seorang pria mencurigakan naik ke minibus dan beberapa menit kemudian terjadi ledakan di bagian belakangnya.
Dia melihat dua penumpang dengan pakaian mereka terbakar jatuh dari belakang kendaraan sementara penumpang lain melarikan diri dari depan.
"Saya berada di mobil saya dan ledakan terjadi di kendaraan di depan kami," kata seorang saksi mata.
"Itu benar-benar terbakar," imbuhnya.
Dia mengatakan ledakan itu terjadi di dekat pos pemeriksaan yang diawaki oleh Taliban, dan suara tembakan dapat terdengar segera setelahnya.
Rumah sakit mengumumkan bahwa satu orang tewas dan empat terluka.
Ledakan itu terjadi sehari setelah sedikitnya tiga orang tewas dan 15 luka-luka akibat bom di sebuah masjid di Nangarhar.
Sementara sebagian besar penduduk Kabul telah bebas dari ISIS sejak pengambilalihan Taliban pada Agustus, dalam satu serangan baru-baru ini pejuang ISIL menyerbu Rumah Sakit Militer Nasional kota itu, menewaskan sedikitnya 19 orang dan melukai lebih dari 50 orang.
(Tribunnews.com/Yurika)