News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kualitas Udara Memburuk, New Delhi Tutup Sekolah hingga Kantor Pemerintahan

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kendaraan di sepanjang jalan di tengah kondisi kabut asap tebal di New Delhi pada 11 November 2021.

TRIBUNNEWS.COM - Kualitas udara ibu kota India, New Delhi kian memburuk memaksa sekolah dan kantor-kantor ditutup.

Pihak berwenang New Delhi, mengumumkan penutupan sekolah selama satu minggu.

Mereka mengatakan akan mempertimbangkan "lockdown polusi" untuk melindungi warga dari kabut asap beracun yang memburuk.

Melansir Al Jazeera, kemungkinan penutupan sekolah berlangsung setidaknya sampai 18 November mendatang.

"Sekolah akan ditutup sehingga anak-anak tidak menghirup udara yang tercemar," kata Kepala Menteri, Arvind Kejriwal, Sabtu (13/11/2021).

Baca juga: Busa Beracun Cemari Sungai Delhi India

Baca juga: Sehari setelah Perayaan Diwali, Delhi India Dipenuhi Kabut Asap, Indeks Kualitas Udara Mencapai 999

Kejriwal menambahkan, kegiatan konstruksi juga akan dihentikan selama empat hari.

Kantor pemerintah diminta untuk beroperasi dari rumah.

Sementara bisnis swasta juga disarankan untuk memilih opsi bekerja dari rumah.

New Delhi menduduki salah satu peringkat kota yang paling tercemar di dunia, dengan campuran berbahaya dari pabrik dan emisi kendaraan, serta asap dari kebakaran pertanian.

Mahkamah Agung menyarankan pemberlakuan penguncian di Delhi untuk memerangi krisis kualitas udara.

Kondisi kabut asap tebal di New Delhi pada 11 November 2021. (AFP)

Kejriwal mengatakan, pemerintahnya akan mempertimbangkan saran pengadilan setelah berkonsultasi dengan para pemangku kepentingan.

"Penguncian polusi belum pernah terjadi sebelumnya. Ini akan menjadi langkah besar," katanya.

Dewan Pengendalian Polusi Pusat pada hari Jumat (12/11/2021) menyarankan pihak berwenang mempersiapkan penerapan langkah-langkah di bawah kategori darurat.

Ia menambahkan kualitas udara yang buruk kemungkinan akan berlangsung hingga setidaknya 18 November karena angin rendah dengan kondisi tenang di malam hari.

Tingkat partikel PM 2.5 yang terkecil dan paling berbahaya, dapat memasuki aliran darah mencapai 300 pada indeks kualitas udara.

Itu 20 kali lipat dari batas harian maksimum yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia.

Pemerintah Delhi selama bertahun-tahun telah berjanji untuk membersihkan udara kota.

Baca juga: WHO Klaim Polusi Udara Bunuh 7 Juta Manusia Per Tahun

Baca juga: Perempuan di India Digunduli Kepalanya Gara-gara Kawin Lari dengan Kekasih

Pembakaran limbah pertanian di negara bagian tetangga Delhi penyumbang utama tingkat polusi kota setiap musim dingin.

Itu terus berlanjut meskipun Mahkamah Agung melarang.

Puluhan ribu petani di sekitar ibu kota membakar jerami atau sisa tanaman setiap awal musim dingin, membersihkan ladang dari padi yang baru dipanen untuk bisa menghasilkan gandum.

Menurut data pemerintah, jumlah kebakaran lahan pertanian musim ini merupakan yang tertinggi dalam empat tahun terakhir.

Sebuah laporan tahun 2020 oleh organisasi Swiss IQAir menemukan bahwa 22 dari 30 kota paling tercemar di dunia berada di India, dengan Delhi menduduki peringkat ibu kota paling tercemar secara global.

(Tribunnews.com/Yurika)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini