TRIBUNNEWS.COM - Seorang bocah 9 tahun sempat koma karena terjebak dalam kerumunan penonton Festival Astroworld Travis Scott di Houston, Texas.
Kini bocah tersebut dinyatakan meninggal.
Kabar duka ini disampaikan pengacara dari pihak keluarga.
Ezra Blount (9) selama beberapa hari harus bertahan menggunakan alat dukungan hidup karena menderita trauma otak dan organ yang parah.
Ini terjadi setelah dia menghadiri konser Travis Scott pada 5 November lalu.
Dilansir BBC, kematian Ezra menambah daftar panjang korban tewas dalam festival musik ini.
Baca juga: Awal Mula Kisruh Larissa Chou dengan Istri Alvin Faiz, Henny Rahman Sempat Diminta Introspeksi Diri
Kini ada 10 penonton konser yang meninggal dan Ezra adalah yang termuda.
Pengacara keluarga Ezra Blount mengonfirmasi kematian bocah malang itu pada Minggu (14/11/2021).
"Kematian Ezra benar-benar memilukan," kata pengacara hak-hak sipil Ben Crump dalam sebuah pernyataan.
"Ini seharusnya bukan hasil dari membawa putra mereka ke konser," tambahnya.
Dalam wawancara sebelumnya dengan ABC13, ayah Ezra, Treston Blount, mengatakan "belum siap kehilangan anak laki-laki saya".
"Kami masih memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan," katanya, menggambarkan bahwa putranya adalah penggemar berat Travis Scott.
Sebelumnya pada Rabu (10/11/2021), satu korban lainnya yakni Bharti Shahani juga dinyatakan meninggal.
Mahasiswa berusia 22 tahun di Texas A&M University itu merupakan korban ke-9.
Diketahui ratusan orang juga mengalami cedera saat kerumunan merangsek ke arah panggung.
Terjadi lonjakan penonton di Festival Astroworld sekira pukul 21.15 waktu setempat.
Diperkirakan 50.000 orang berkerumun untuk menonton Travis Scott.
Menurut pihak berwenang, saat kerumunan menyebabkan cedera kepada sejumlah penonton, orang-orang mulai panik.
Kini penyelidik memeriksa video di TKP untuk mendalami penyebab kerusuhan dan hal-hal yang menyebabkan penonton tidak bisa keluar dari kerumunan.
Para korban dan saksi juga telah diperiksa.
Polisi mengatakan, para korban terinjak-injak penonton yang merangsek untuk mendekati panggung sekitar pukul 21.30 waktu setempat.
Scott terus tampil selama hampir 40 menit kemudian dan mengakhirinya sekitar 15 hingga 20 menit lebih cepat dari waktu yang dijadwalkan.
Travis Scott Dihujani Puluhan Tuntutan
Sebelumnya, sejumlah pengacara yang mewakili lebih dari 200 korban cedera pada Jumat (12/11/2021) mengaku telah mengajukan 90 tuntutan hukum kepada promotor konser.
Acara yang dihadiri 50.000 orang itu berujung ricuh dan tidak terkendali saat para penonton merangsek ke arah panggung.
"Kami mewakili lebih dari 200 korban yang terluka secara mental, fisik, dan psikologis di Festival Astroworld," kata Jaksa Hak Sipil Ben Crump pada konferensi pers di Houston.
Sebelumnya, 50 tuntutan lain telah diajukan kepada pihak Live Nation Entertainment Inc dan Travis Scott atas korban tewas dan luka selama konser.
Baca juga: Korban Tewas Astroworld Bertambah Jadi 9 Orang, Travis Scott Minta Keluarga Korban Menghubunginya
Baca juga: Seorang Gadis Mati Otak hingga Bocah 9 Tahun Koma, Begini Nasib Korban Cedera di Konser Travis Scott
Ben Crump mengatakan, salah satu dari pejabat di festival harusnya bisa mencegah jatuhnya korban jiwa maupun cedera.
Menurutnya, pihak berwenang bisa menyetop konser dan menyalakan lampu ketika terjadi kericuhan.
"Tidak seorang pun boleh mati karena pergi ke konser," katanya.
"Jadi gugatan ini bukan hanya tentang mendapatkan keadilan bagi mereka, tetapi tentang memastikan bahwa promotor dan penyelenggara tahu bahwa Anda tidak dapat membiarkan ini terjadi di masa depan," tambahnya.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)