News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Kota di China Dekat Myanmar akan Gelar Tes Covid-19 Massal ke Warganya Setiap Bulan, Ini Alasannya

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang petugas kesehatan mengambil sampel swab dari seorang pria untuk diuji virus corona Covid-19 di sebuah rumah sakit di Beijing pada 27 Oktober 2021. Kota Ruili yang berbatasan langsung dengan Myanmar akan melakukan tes Covid-19 massal secara rutin setiap bulannya.

TRIBUNNEWS.COM - Kota Ruili, Provinsi Yunnan, China, yang berbatasan langsung dengan Myanmar akan melakukan tes Covid-19 massal secara rutin setiap bulannya.

Dilansir SCMP, pemerintah kota di Provinsi barat daya Yunnan itu mengatakan tes Covid-19 massal adalah cara paling efektif mendeteksi wabah. 

Menurut laporan Xinhua pada Senin (15/11/2021), pemerintah Ruili mengaku mampu mengetes semua penduduknya dalam satu hari saja.

Ruili termasuk kota yang cukup kecil dengan 280 ribu populasi.

Kota ini telah melakukan 3,7 juta kali tes Covid-19 terhitung sejak 1 Oktober 2021 lalu, menurut laporan pemerintah Yunnan.

Baca juga: Sejumlah Perusahaan Mulai Menerapkan WFO, Perhatikan 5 Hal ini untuk Cegah Covid-19

Baca juga: Strain Baru Covid-19 Ditemukan di Perancis dengan Protein Lonjakan yang Diubah

Pekerja mendisinfeksi kompleks perumahan di Lanzhou, di provinsi Gansu barat laut China pada 26 Oktober 2021. (Photo by AFP) / China OUT (AFP/STR)

Pemerintah kota melakukan tes Covid-19 ini guna mendeteksi infeksi sedini mungkin.

Staf di pusat karantina akan dites setiap tiga hari, pekerja pasar setiap minggu, dan orang asing serta orang yang berisiko tinggi lainnya akan dites tiap dua minggu.

China dikenal dengan aturan antiCovid-nya yang ketat dan tanpa toleransi.

Negara ini kerap menggelar tes Covid-19 massal, pelacakan kontak dari suspect atau pasien, karantina dalam waktu lama, dan kontrol perbatasan yang ketat.

Kota Ruili sendiri melaporkan 49 kasus infeksi bergejala dan nongejala pada Sabtu lalu.

Kota ini sedikitnya sudah empat kali mengalami lockdown sejak September tahun lalu.

Sementara itu, China pada Selasa melaporkan 11 kasus lokal baru dari empat provinsi dan wilayah termasuk Beijing.

Selain itu, ada 11 kasus Covid-19 impor atau dari luar negeri yang bergejala dan 13 kasus tanpa gejala.

China Hadapi Wabah Terbesar

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini