News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Presiden Rusia Vladimir Putin Terima Suntikan Booster Vaksin Covid-19

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Vladimir Putin bertemu anggota parlemen yang baru terpilih dari Duma Negara di Moskow pada 12 Oktober 2021 - Presiden Rusia Vladimir Putin menerima dosis ketiga vaksin Covid-19 pada hari Minggu (21/11/2021).

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin telah menerima suntikan dosis ketiga atau booster dari vaksin Covid-19 pada hari Minggu (21/11/2021).

Diketahui, Rusia masih berjuang dengan gelombang baru virus corona.

"Saya mendapatkannya (booster) dua jam yang lalu," kata Putin, seperti dilansir dari CNA.

Putin meyakinkan orang-orang bahwa suntikan vaksin Sputniknya tidak menimbulkan rasa sakit.

Saat ini, pihak berwenang Rusia sedang berjuang meyakinkan warga untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Baca juga: Rusia Siapkan Sistem Pertahanan Udara S-550, Diklaim Mampu Menahan Ledakan Nuklir

Baca juga: CDC Izinkan Suntikan Booster Vaksin Covid-19 untuk Semua Warga AS Berusia 18 Tahun ke Atas

Sebelumnya, Rusia masih terus mengalami rekor kematian gelombang baru virus setiap harinya.

Menurut situs web Gogov, meskipun Rusia memiliki beberapa vaksin yang diproduksi sendiri, hanya 36,7 persen dari populasi yang divaksinasi penuh.

Putin, yang menentang vaksinasi wajib universal, tetap mendukung langkah-langkah yang diambil di beberapa daerah untuk kategori orang tertentu.

Presiden Rusia Vladimir Putin. Presiden Rusia Vladimir Putin mengikuti KTT online para pemimpin APEC melalui tautan video di Moskow pada 12 November 2021. (Mikhail Metzel / POOL / AFP)

Pada bulan Juni, pihak berwenang di ibukota Moskow mengatakan vaksinasi wajib bagi siapapun yang bekerja di sektor jasa.

Rusia hingga saat ini secara resmi mencatat lebih dari 9,3 kasus Covid-19 dan lebih dari 264.000 kematian, yang menjadikannya negara yang paling terpukul di Eropa.

Namun, menurut angka dari badan statistik Rosstat, yang bekerja dengan definisi kematian terkait Covid-19 yang lebih luas, jumlah sebenarnya dari pandemi di sana mendekati 450.000 pada akhir September.

(Tribunnews.com/Yurika)

Artikel terkait lainnya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini