TRIBUNNEWS.COM, WELLINGTON – Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan pola hidup baru dengan Covid-19 akan mulai berlaku 3 Desember mendatang.
Pernyataan Ardern pada Senin (22/11/2021) itu mengakhiri kebijakan tegas atas virus corona dan memungkinkan bisnis kembali beroperasi di kota besar.
Selandia Baru harus memberlakukan tindakan tegas lantaran wabah varian Delta Covid-19 yang sangat menular yang berpusat di Auckland.
Ardern terpaksa melakukan lockdown selama tiga bulan terhadap Auckland, meski sejumlah kelonggaran diberikan belakangan ini.
"Kenyataan yang sulit adalah bahwa Delta ada di sini dan tidak akan pergi, tetapi Selandia Baru siap untuk mengatasinya karena tingkat vaksinasi kami yang tinggi dan langkah-langkah keamanan terbaru kami termasuk sistem lampu lalu lintas dan Pass Vaksin," kata Ardern.
Baca juga: Selandia Baru Lockdown setelah Muncul 1 Kasus Baru, PM Ardern: Jadi Kesempatan Hentikan Varian Delta
Baca juga: PM Selandia Baru Jacinda Ardern Mengklaim Tidak Ada Kasus Corona Dilaporkan
Dalam pola hidup baru, daerah akan dibagi ke tiga zona merah, oranye, atau hijau tergantung pada tingkat paparan Covid-19 dan tingkat vaksinasi.
Auckland, yang merupakan pusat wabah, akan dimulai dengan warna merah.
Ardern mengatakan sekitar 83 persen warga Selandia Baru yang memenuhi syarat telah divaksinasi penuh sekarang.
Jika semua orang yang akan mendapatkan suntikan kedua mendapatkannya, katanya, jumlah itu akan meningkat menjadi 88 persen.
Pemerintah sebelumnya mengatakan negara itu akan menghentikan lockdown dan beralih ke sistem baru untuk mengelola wabah setelah 90 persen dari populasi yang memenuhi syarat divaksinasi sepenuhnya.
Baca juga: PM Selandia Baru Jacinda Ardern Diinterupsi Putrinya saat Live Streaming: Gagal Menidurkan Anak
Baca juga: Jacinda Ardern: Selandia Baru akan Beli Vaksin Covid-19 Tambahan untuk Vaksinasi Seluruh Penduduk
Selandia Baru memberlakukan beberapa pembatasan pandemi paling ketat di antara negara-negara OECD yang telah membantu membatasi penyebaran Covid-19 sejauh ini dan membantu ekonomi bangkit kembali lebih cepat daripada banyak rekan-rekannya.
Negara ini sejauh ini telah melaporkan sekitar 7.000 kasus dan 39 kematian. Perbatasan internasionalnya masih tetap tertutup untuk seluruh dunia.
Sekolah Penuh di Korsel
Kebijakan hidup baru dengan Covid-19 juga berlangsung di Korea Selatan.