TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pertahanan Rusia mengatakan pada hari Selasa (23/11/2021) bahwa pembom strategis AS berlatih menggunakan senjata nuklir melawan Rusia bulan ini.
“Kami menyaksikan peningkatan yang cukup besar dalam aktivitas pembom strategis AS di dekat perbatasan Rusia,” ujar Sergey Shoigu, seperti dilaporkan kantor berita TASS.
Selama sebulan terakhir, katanya, Amerika melakukan sekitar 30 penerbangan ke perbatasan Federasi Rusia, atau 2,5 kali lebih banyak dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Bulan ini, selama latihan Global Thunder Komando Strategis AS, 10 pembom strategis berlatih menggunakan senjata nuklir melawan Rusia secara bersamaan dari arah barat dan timur,” katanya seperti dilansir dari Al Arabiya.
Shoigu menambahkan bahwa pembom AS berada 20 kilometer dari perbatasan Rusia.
Baca juga: Khawatir Rusia Semakin Kuat, AS Kembali Jatuhkan Sanksi Atas Pipa Nord Stream 2
Baca juga: Sistem Pertahanan Udara S-550 Milik Rusia Diklaim Mampu Jatuhkan Hulu Ledak Nuklir
Menteri Pertahanan Rusia berbicara selama pembicaraan dengan rekan sejawatnya dari China Wei Fenghe.
Shoigu menekankan bahwa kerja sama antara Rusia dan China sekarang lebih penting daripada sebelumnya di tengah mengintensifkan turbulensi geopolitik dan potensi konflik yang berkembang di berbagai wilayah di dunia.
Hubungan Rusia-AS telah memburuk sejak pemerintahan Presiden Joe Biden menjatuhkan sanksi kepada Moskow.
Sanksi diberikan karena ikut campur dalam pemilihan presiden AS 2020 dan karena keterlibatannya dalam peretasan badan-badan federal Amerika.
Namun sejauh ini Moskow membantah tuduhan itu.
Baca juga: Uji Coba Rudal Rusia yang Hancurkan Satelit di Luar Angkasa Bikin Geram Amerika
Baca juga: AS Kecam Uji Coba Rudal Rusia yang Hasilkan Puing-puing di Luar Angkasa
AS juga memerintahkan 10 diplomat Rusia diusir dan memberlakukan pembatasan baru pada kemampuan Rusia untuk meminjam uang.
Moskow menanggapinya dengan mengusir 10 diplomat AS, memasukkan mantan dan pejabat AS saat ini ke daftar hitam, serta memberlakukan pembatasan pada kedutaan AS di Rusia.
Ketegangan meningkat baru-baru ini. Rusia mengumpulkan pasukan di dekat perbatasannya dengan Ukraina.
Kiev menyebutkan langkah ini sebagai dalih bagi Moskow untuk menyerang.