TRIBUNNEWS.COM - Jerman tengah disorot dunia karena menjadi episentrum penyebaran virus corona.
Dilansir Al Jazeera, gelombang infeksi di Jerman telah membawa negara itu mencatat kematian akibat Covid-19 melampaui 100.000 jiwa.
Menurut angka dari Robert Koch Institute (RKI), negara yang dikenal sebagai pusat ekonomi terbesar di Eropa mencatat 315 kematian dalam 24 jam terakhir.
Baca juga: Jerman Umumkan Rekor Jumlah Kematian Akibat Covid-19 Melewati 100.000 Orang
Baca juga: Prediksi Menkes Jerman: Akhir Musim Dingin Ini, Ada yang Divaksinasi, Sembuh atau Mati
Sehingga total korban meninggal dunia dari awal pandemi hingga Jumat (26/11/2021) menjadi 100.796.
Sebelumnya Jerman melewati serangan virus corona lebih baik daripada banyak negara Eropa lainnya.
Tetapi, saat ini situasi cukup berbalik, ruang perawatan intensif cepat terisi dengan kasus-kasus positif.
Krisis kesehatan Jerman menimbulkan tantangan bagi pemerintah koalisi yang akan mengambil alih kabinet Angela Merkel bulan depan.
Baca juga: Dihantam Gelombang ke-4 COVID-19, Negara Bagian Jerman Terapkan Pembatasan Lebih Ketat
Pekan lalu, lebih dari 2,5 juta kasus dan hampir 30.000 kematian terkait COVID tercatat di Eropa, menjadikannya wilayah yang saat ini paling parah dilanda virus, menurut penghitungan oleh kantor berita AFP.
"Beberapa rumah sakit sudah menghadapi kelebihan beban akut yang mengharuskan pemindahan pasien COVID-19 ke luar negeri," kata Gernot Marx, kepala Asosiasi Interdisipliner Jerman untuk Perawatan Intensif dan Pengobatan Darurat, kepada AFP.
Baca juga: Jerman, Prancis, dan AS Desak Warganya Tinggalkan Etiopia
Pembatan ketat
Pekan lalu, Jerman mengumumkan pembatasan lebih ketat bagi warganya, termasuk mengaruskan membawa bukti sudah divaksin penuh, negatif Covid-19 dan sembuh dari Covid-19 sebagai syarat perjalanan.
Kanselir baru Olaf Scholz telah menyuarakan dukungan untuk vaksinasi wajib bagi staf kesehatan, dan mengatakan bahwa pemerintahnya akan "melakukan segala yang diperlukan untuk membawa negara kita dengan aman melalui waktu ini".
Baca juga: Suami Kanselir Jerman Sebut Pemalas Terhadap Warga yang Tidak Divaksin Covid-19
“Situasinya serius,” kata Sosial Demokrat Scholz setelah mengumumkan kesepakatan koalisi dengan Partai Hijau dan liberal FDP pada hari Rabu.
Krisis COVID-19 Jerman sebagian disebabkan oleh tingkat vaksinasi yang relatif rendah sekitar 69 persen, dibandingkan dengan negara-negara Eropa Barat lainnya seperti Prancis, yang mencapai 75 persen.
Berita lain terkait dengan Jerman
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)