Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pemda Kota Yokote Prefektur Akita sebelah utara Jepang, akan memberikan subsidi sebesar 100.000 yen kepada setiap anak usia 18 tahun ke bawah tanpa melihat penghasilan keluarganya.
Keputusan Pemda Kota Yokote ini berbeda dengan keputusan pemerintah pusat Jepang yang selama ini memberikan subsidi kepada anak di bawah 18 tahun jika penghasilan keluarganya per tahun kurang dari 9,6 juta yen.
Pemda Yokote memutuskan tidak akan melihat jumlah penghasilan keluarga tersebut, dan uang subsidi akan diberikan kepada anak masing-masing.
Jumlah penduduk Kota Yokote sekitar 86.000 orang per Oktober 2021 dengan perincian 40.803 pria dan 45.280 orang wanita serta 34.123 rumah tangga.
Sekitar 340 orang dari sekitar 200 rumah tangga berhak atas tunjangan mereka sendiri, dan kebijakannya adalah menyediakan uang tunai 50.000 yen pada akhir tahun 2021.
Baca juga: Kemendagri Jepang Tegur Perusahaan Telekomunikasi NTT Docomo
Kota Yokote akan mengusulkan anggaran tambahan untuk tahun ini, yang mencakup pengeluaran yang diperlukan sekitar 17 juta yen, kepada dewan kota bulan Desember, yang akan dibuka rapatnya pada tanggal 29 November 2021.
Selain itu, kota ini sedang mempertimbangkan untuk membayar sisa 50.000 yen dengan kupon setelah musim semi 2022.
"Meskipun ada suara-suara di seluruh negeri bahwa pembatasan pendapatan tidak adil, kota telah memutuskan kebijakan ini sehingga dapat mendukung semua rumah tangga yang mengasuh anak tanpa perlu melihat penghasilan orangtuanya," demikian ungkap
Divisi Dukungan Pengasuhan Anak Kota Yokote.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.