Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Menteri Digital Jepang, Karen Makishima meminta maaf kepada masyarakat terkait terjadinya kesalahan desain dalam sistem manajemen informasi imigrasi di Jepang.
"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi pada perusahaan penerima yang menggunakannya karena itu adalah masalah yang seharusnya tidak terjadi," kata Menteri Karen Makishima saat konferensi pers.
Sebelumnya ditemukan kesalahan desain pada sistem yang mengelola informasi imigran dari luar negeri, yang mulai beroperasi pada tanggal 25 November 2021.
Informasi paspor yang terdaftar di sistem dan rencana kegiatan setelah masuk sementara ternyata dapat dilihat oleh pendaftar lain.
Baca juga: Ini Anggaran Tambahan Terbesar Jepang Dalam Sejarah, 35,9 Triliun Yen
Hal ini terungkap pada konferensi pers oleh Menteri Digital Jepang, Karen Makishima, Jumat (26/11/2021).
Berdasarkan hal tersebut, ditemukan kesalahan desain dalam sistem yang secara kolektif dapat mengirimkan informasi paspor yang harus diserahkan saat memasuki Jepang dari luar negeri, rencana kegiatan setelah masuk, dan sebagainya.
Sebanyak 34 orang yang masuk Jepang hari itu dapat melihat informasi seperti paspor untuk menit itu, bisa tersedia untuk dilihat oleh pendaftar lain.
Menanggapi hal ini, Badan Digital menghentikan operasi sebelum pukul 19.00 pada tanggal 25 November 2021, memperbaiki sistem, dan melanjutkan operasi setelah pukul 07.00 pada tanggal 26 November 2021.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.