TRIBUNNEWS.COM - Anggota parlemen Selandia Baru Julie Anne Genter mengayuhkan sepedanya menuju rumah sakit untuk bersalin, Minggu (28/11/2021) pagi.
Dilansir The Straits Times, Genter saat itu sudah mengalami kontraksi dan bayinya lahir satu jam kemudian.
"Big news!" tulis politisi Hijau itu di akun Facebook-nya beberapa jam setelahnya.
"Pada pukul 3.04 pagi ini kami menyambut anggota baru keluarga kami."
"Saya benar-benar tidak berencana untuk melahirkan, tetapi itu akhirnya terjadi."
"Kontraksi saya tidak terlalu buruk ketika kami berangkat jam 2 pagi ke rumah sakit."
Baca juga: Selandia Baru akan Dibuka Kembali, Pengunjung yang Divaksinasi Penuh Dapat Masuk April 2022
Baca juga: Selandia Baru Berlakukan Hidup Baru Dengan Covid-19, Korsel Lakukan Pendidikan Tatap Muka Penuh
"Meskipun jarak kontraksinya 2-3 menit tapi intensitasnya meningkat pada saat kami tiba di rumah sakit 10 menit kemudian."
"Hebatnya sekarang kami memiliki bayi yang sehat dan tidur bahagia, seperti ayahnya," kata Genter.
Genter merupakan warga negara Selandia Baru-Amerika Serikat yang lahir di Minnesota.
Ia pindah ke negara Pasifik itu pada 2006.
Baca juga: PM Selandia Baru Jacinda Ardern Diinterupsi Putrinya saat Live Streaming: Gagal Menidurkan Anak
Baca juga: Ribuan Warga Selandia Baru Demo Aturan Wajib Vaksin Covid-19: Perlakukan Kami Seperti Manusia!
Genter, yang dalam akun Facebook-nya tertulis bahwa ia sangat menyukai sepeda, rupanya juga naik sepeda saat melahirkan anak pertamanya tahun 2018 lalu.
Ia melahirkan putranya pada 22 Agustus malam di rumah sakit Auckland, rumah sakit umum terbesar di negara itu.
PM Jacinda Ardern juga melahirkan putrinya, Neve Te Aroha, di sana, hanya beberapa minggu sebelumnya.
Saat itu, kehamilan dua anggota pemerintahan dianggap oleh banyak orang sebagai simbol kemajuan peran kepemimpinan.
Baca juga: 5 Hal Ini Bikin Kualitas Bahan Pangan dari Selandia Baru Bermutu Tinggi
Baca juga: Wanita di Selandia Baru Meninggal setelah Divaksin dengan Pfizer, Alami Efek Samping Langka
Ardern adalah pemimpin terpilih pertama di dunia sejak Benazir Bhutto Pakistan pada 1990 melahirkan saat menjabat.
Bayi parlemen sekarang diizinkan untuk menemani orang tua mereka ke ruang debat untuk sekedar berpelukan dan bahkan berenang di kolam Parlemen.
Hal itu terwujud berkat dorongan dari anggota untuk membuat legislatif lebih ramah kepada ibu baru.
Langkah-langkah tersebut bertujuan untuk membantu meningkatkan keragaman di parlemen, di mana representasi perempuan telah bertahan di 38 persen.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)