TRIBUNNEWS.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah meminta negara-negara untuk tetap tenang dan mengambil tindakan rasional dalam menanggapi jenis virus corona baru, Omicron.
"Kami menyerukan semua negara anggota untuk mengambil langkah-langkah pengurangan risiko yang rasional dan proporsional," kata kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam sebuah pengarahan pada hari Selasa (30/11/2021), seperti dilansir dari Al Jazeera.
Otoritas Kesehatan Belanda mengatakan bahwa varian Omicron sudah ada di Belanda ketika Afrika Selatan secara resmi memberi tahu WHO tentang hal ini pada 24 November 2021.
Masih belum jelas di mana atau kapan varian itu pertama kali muncul. Namun sejumlah negara telah memberlakukan pembatasan perjalanan, terutama pengunjung yang datang dari Afrika Selatan.
WHO sebelumnya telah mengingatkan risiko global dari penyebaran Omicron, meski sejauh ini belum ada laporan kematian akibat varian baru Covid-19 ini.
Baca juga: WHO Sebut Risiko Global Varian Covid-19 Omicron Sangat Tinggi, Desak Percepat Vaksinasi
Baca juga: Jepang Laporkan Kasus Pertama Varian Omicron
Dilansir dari Al Jazeera, 19 negara telah melaporkan ada kasus Omicron sejak pengumuman Afrika Selatan pekan lalu.
Varian ini sudah menginfeksi di lima benua, dan terbanyak terdapat di negara-negara di Eropa.
Ke-19 negara itu Australia, Austria, Belgia, Botswana, Kanada, Republik Ceko, Denmark, Jerman, Hong Kong, Israel, Italia, Jepang, Belanda, Portugal, Reunion, Afrika Selatan, Spanyol, Swiss, dan Inggris Raya
Jepang
Di Asia, Jepang adalah negara terbaru yang mengkonfirmasikan kasus pertama varian Omicron pada Selasa (30/11/2021).
Baca juga: Dokter Afrika Selatan yang Temukan Kasus Omicron Jelaskan Gejala Varian Ini, Lelah dan Nyeri Tubuh
Baca juga: Belanda Deteksi 13 Penumpang Pesawat dari Afrika Selatan Positif Terpapar Omicron
Dilansir dari Channel News Asia, varian Covid-19 yang baru ini terdeteksi pada seorang pria yang tiba di negara itu dari Namibia, Afrika.
Menurut Kepala Sekretaris Kabinet, Hirokazu Matsuno, pria itu berusia 30-an namun tidak disebutkan kewarganegaraan pria ini.
Matsuno mengatakan pria ini dinyatakan positif terkena virus corona di bandara.
Disebutkan, pengidap varian Omicron ini dirawat di fasilitas medis dan pemerintah sudah mengetahui kontak-kontak dekatnya.
Pemerintah Jepang telah mengumumkan menutup perbatasannya untuk warga asing selama satu bulan, dimulai pada Selasa (30/11/2021). (Tribunnews.com/Aljazeera/CNA/Hasanah Samhudi)