TRIBUNNEWS.COM - Kasus predator seks Jeffrey Epstein yang menyeret nama sosialita Inggris, Ghislaine Maxwell memasuki babak baru, seorang pilot beberkan kesaksiannya.
Sebagai informasi, Jeffrey Epstein merupakan ahli keuangan yang menjadi terdakwa pedofilia di AS.
Epstein melecehkan 36 gadis muda, diantaranya berusia 14 tahun dengan iming-iming tertentu.
Predator seks ini tewas dengan cara menghabisi dirinya sendiri di dalam penjara pada 2019 silam.
Sementara itu, kasus ini tetap bergulir dengan terdakwa Ghislaine Maxwell, seorang sosialita yang dituduh menyediakan gadis-gadis muda untuk dilecehkan Epstein.
Maxwell sendiri telah membantah tuduhan itu dan mengatakan dia digunakan sebagai kambing hitam atas kasus Epstein.
Baca juga: Melinda Gates Berencana Cerai sejak 2019, setelah Laporan Pertemuan Bill Gates dan Jeffrey Epstein
Baca juga: Mahasiswi di Palembang Diduga Jadi Korban Pelecehan dalam Kampus, Begini Kronologi
Namun jaksa berpendapat Maxwell dan Epstein adalah "mitra dalam kejahatan" pelecehan seksual.
Maxwell telah dipenjara di AS sejak penangkapannya tahun lalu, dan menghadapi hukuman hingga 80 tahun penjara jika terbukti bersalah.
Jaksa mengatakan, sosialita Inggris yang juga memiliki kewarganegaraan AS dan Prancis ini, merekrut dan merawat gadis-gadis di bawah umur untuk dilecehkan teman lamanya, Jeffrey Epstein.
Mantan pilot Epstein, Larry Visoski dalam persidangan mengaku kerap menerbangkan sejumlah tokoh besar ke seluruh dunia.
Visoski yang menjadi saksi pertama atas kasus perdagangan seks Ghislaine Maxwell ini bahkan menyebut nama Pangeran Andrew, Bill Clinton, Donald Trump, dan Kevin Spacey.
Saat ditanya soal hubungan Epstein dan Maxwell, pilot mengatakan bahwa wanita sosialita itu adalah "orang nomor dua".
"Epstein adalah nomor satu besar," katanya kepada pengadilan New York pada hari Selasa (30/11/2021), dikutip dari BBC.
Visoski bekerja sebagai pilot Epstein selama lebih dari 25 tahun.