"Seseorang yang sehat meninggal karena pendarahan gastrointestinal yang disebabkan oleh muntah. Tidak ada kalimat yang saya berikan dapat mencerminkan kerugian yang ditimbulkan pada keluarga."
Lebih lanjut, hakim ini menjelaskan bahwa koki Croucher tidak memasak daging cincang dengan benar.
Anggota jemaat gereja yang jadi korban keracunan telah memaafkan pihak pemilik pub serta koki tersebut.
Hakim juga menyoroti detail yang mengakibatkan kematian Neuman.
Pihaknya menyesalkan apa yang terjadi di pub The Crewe Arms, lokasi makan-makan itu.
Pub, menurut hakim, harus lebih berhati-hati untuk memastikan standar keamanan makanan.
Baca juga: Bahan Kimia Beracun Pertama Kali Terdeteksi pada Bivalvia Laut Dalam
Baca juga: Ilmuwan Temukan Senyawa Anti Covid-19 di Tanaman Beracun, Bisa Melawan Varian Delta
"The Crewe Arms adalah pub penting bagi komunitas lokal. Saya telah membaca banyak referensi dari anggota komunitas."
"Mereka semua mengatakan bahwa ini adalah kesalahan satu kali tetapi melihat bukti ini bukan kesalahan satu kali," ujar hakim.
Sejak kejadian tersebut, rating pub itu menurun drastis hingga cuma dapat satu bintang.
Padahal sebelumnya, pub The Crewe Arms termasuk lokasi nongkrong favorit yang mendapat lima bintang, tertinggi.
Adapun koki Croucher, yang masakannya membuat satu orang meninggal itu sudah tidak bekerja di pub tersebut.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)