Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Film Nihon Chinbotsu (Jepang Tenggelam), sebuah film serial yang ditayangkan oleh TV TBS mulai 10 Oktober 2021, Minggu (5/12/2021) kemarin menampilkan adegan upaya mencari tempat pengungsian untuk warga Jepang.
Film Nihon Chinbotsu (Jepang Tenggelam) berasal dari buku karangan Sakyo Komatsu terbitan 1973.
Dalam adegan itu menggambarkan bahwa Indonesia setuju untuk menampung 2 juta warga Jepang sebagai pengungsi dan akan membuatkan "Kota Jepang" di Indonesia sehingga semua warga Jepang dapat bersatu.
Demikian pula dengan warga Jepang yang ada di negara lain seperti di China, AS, Filipina dan sebagainya akan melakukan hal serupa, pembuatan Kota Jepang yang akrab dengan lingkungan terutama SDG (Sustainable Development Goal).
Jalan Cerita
Pada 2023 di Tokyo, Perdana Menteri Higashiyama Eiichi mendorong COMS di Konferensi Lingkungan Dunia.
COMS adalah metode untuk mencairkan polutan dan menyimpannya di celah-celah dasar laut.
Perdana Menteri Higashiyama mengumpulkan birokrat muda dan berbakat dan meluncurkan Konferensi Promosi Masa Depan Jepang, yang bermanfaat bagi masa depan Jepang.
Amami Keishi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Tokiwa Koichi dari Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri adalah anggota konferensi itu.
Suatu hari, artikel Profesor Tadokoro Yusuke diterbitkan di majalah mingguan.
Artikel-artikelnya memperingatkan bahwa wilayah Kanto akan tenggelam ke laut.
Gara-gara tulisannya, kelompok-kelompok mulai menggelar protes.
Untuk meredakan situasi, Amami Keishi bertemu dengan Tadokoro Yusuke, tetapi Tadokoro bersikeras bahwa dalam waktu dekat, Semenanjung Izu akan tenggelam dan itu menandakan wilayah Kanto akan tenggelam.
Sekitar waktu ini, Shiina Minori, seorang reporter majalah mingguan, berbicara dengan Amami tentang kemungkinan korupsi antara perusahaan dan Kementerian Lingkungan Hidup.
Amami merasa tidak nyaman berurusan dengan semuanya, tetapi dia mengambil bagian dalam hobinya dan pergi scuba diving dengan Tokiwa Koichi.
Di sana dia melihat sendiri peristiwa yang mengejutkan dan percaya dengan prakiraan Profesor Tadokoro.
Sementara isu Jepang tenggelam dimanfaatkan oleh Sekretaris Kabinet untuk melakukan korupsi, menjual informasi rahasia ke perusahaan Jepang.
Akhirnya ketahuan dan dia ditangkap pihak kejaksaan Jepang.
Baca juga: Hampir Semua Media Jepang Beritakan Meletusnya Gunung Semeru di Lumajang Jawa Timur
Kebenaran Jepang tenggelam akhirnya diumumkan PM Jepang, sambil mencari negara yang bisa menampung warga Jepang.
Awalnya banyak yang menolak karena tak ada imbal balik.
Maka dipakailah kekuatan perusahaan raksasa Jepang untuk investasi besar-besaran di negara tempat penampungan pengungsi bila negara itu menyetujui menampung warga Jepang.
China bersedia menampung 10 juta orang, Amerika sekitar 7 juta orang dan Indonesia bersedia menampung 2 juta warga Jepang.
Masalah terselesaikan, persiapan terus dilakukan untuk mengungsi ke berbagai negara.
Tapi tak lama kemudian terjadilah teror di gedung tertinggi sebuah hotel di Tokyo di mana PM Jepang ada di sana.
Bagaimana kelanjutannya?
Film ini akan ditayangkan pada seri terakhir Minggu (12/12/2021) mendatang di TBS TV Jepang.
Drama film tersebut ditulis oleh Hiroshi Hashimoto, Disutradarai oleh Shun'ichi Hirano, Nobuhiro Doi dan Yuhei Miyazaki.
Baca juga: Antisipasi Covid-19, Hotel di Tokyo Jepang Sediakan Sangkar Agar Pengunjung Bebas Makan Bersama
Dibintangi oleh Shun Oguri sebagai Menteri Lingkungan Hidup, Kenichi Matsuyama sebagai Menteri METI, Anne Watanabe sebagai reporter, Toru Nakamura sebagai PM Jepang, Teruyuki Kagawa sebagai Profesor Tadokoro.
Dinarasikan oleh Chiaki Horan, Komposer Yugo Kanno.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.