Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengungkap sampai saat ini tidak ada pasien virus corona strain Omicron yang meninggal dunia di 38 negara.
Sementara itu, Minggu (5/12/2021) Jepang mengumumkan seorang anak di bawah usia 10 tahun terinfeksi Omicron setelah sebelumnya sebagai orang tanpa gejala (OTG).
"Seorang anak di bawah usia 10 tahun yang memiliki riwayat tinggal di Namibia dipastikan positif corona baru. Terungkap bahwa kami melanjutkan dengan analisis genom untuk melihat apakah itu adalah "strain Omicron" dan ternyata positif Omicron," papar Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno mengatakan pada konferensi pers, Senin (6/12/2021).
Dua orang di Jepang, yakni seorang diplomat berusia tiga puluhan tahun yang tiba dari Namibia di Afrika bagian selatan dan seorang pemuda berusia dua puluhan yang berasal dari Peru, Amerika Selatan, dipastikan terinfeksi omicron.
Sekretaris Kabinet Matsuno mengatakan tentang kontak dekat lainnya.
"Saat ini, dua dari tiga orang dengan gejala ditemukan negatif virus corona baru. Kami juga sedang melakukan pemeriksaan terperinci, apakah terinfeksi viru corona baru," ujarnya.
Baca juga: Jumlah Kasus Omicron di Inggris Melonjak 50 Persen dalam 24 Jam
Dr Yoshihiro Kitamura, Profesor Kehormatan Universitas Kedokteran Jepang dan ahli penyakit menular mengungkapkan bahwa "Omicron sangat berbahaya."
"Meskipun belum ada yang meninggal akibat Omicron, masih banyak yang belum divaksinasi. Belasan persen, apalagi kalau orang tua, dan itu berisiko tinggi terinfeksi berat apabila kena Omicron. Oleh karena itu kita harus sangat hati-hati demikian pula terhadap anak-anak karena omicron juga mengenai kepada anak-anak," tambah Kitamura.
Virus yang jauh lebih kuat penularannya itu juga dinilainya bertahan lama dan bisa menyulitkan manusia.
"Satu-satunya ya vaksinasi dan yang telah 6 bulan bisa lakukan vaksinasi booster," tambahnya.
Kitamura juga mengimbau masyarakat agar tetap menjaga prokes meskipun telah divaksinasi, selalu memakai masker, jaga jarak dan penggunaan disinfektan cuci tangan dengan baik.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.