TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat (AS) umumkan boikot diplomatik terhadap Olimpiade Musim Dingin di Beijing 2022, sehubungan dengan pelanggaran hak asasi manusia, Senin (6/12/2021).
Boikot diplomatik berarti AS tidak akan mengirim pejabat pada Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022, namun para atlet tetap bertanding.
"Pemerintahan Biden tidak akan mengirim perwakilan diplomatik atau resmi ke Olimpiade Musim Dingin dan Paralimpiade Beijing 2022, mengingat genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan RRT yang sedang berlangsung di Xinjiang dan pelanggaran hak asasi manusia lainnya," kata sekretaris pers Gedung Putih, Jen Psaki, seperti dilansir The Straits Times.
Namun, keputusan itu tidak berpengaruh pada atlet Amerika.
Mereka tetap dapat bersaing di Olimpiade, yang dimulai pada 4 Februari 2022 mendatang.
Baca juga: Tiga Atlet Positif Covid-19 Saat Latihan dalam Gelembung Olimpiade Beijing
Baca juga: Ternyata Ini Penyebab Rontoknya Saham-saham Perusahaan Teknologi China dan AS
"Para atlet di Tim USA mendapat dukungan penuh (dari) kami. Kami akan mendukung mereka 100 persen, menyemangati mereka dari rumah."
"(Tapi) Kami tidak akan berkontribusi pada kemeriahan Olimpiade," kata Psaki.
Dia mengatakan akan memperlakukan Olimpiade ini sebagai bisnis biasa, dalam menghadapi pelanggaran hak asasi manusia dan kekejaman RRT di Xinjiang.
Posisi AS mengatakan, kebijakan Beijing mengenai Muslim Uighur di Xinjiang, yang dikatakan termasuk pembatasan kebebasan, pengawasan dan sterilisasi paksa, sama dengan genosida.
China sebelumnya telah bersumpah untuk membalas jika penghinaan diplomatik berlanjut.
Menanggapi laporan sebelumnya tentang pengumuman boikot yang akan segera dilakukan, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian pada Senin melabelinya sebagai "keegoisan murni" dan mengatakan AS harus menghindari politisasi olahraga.
Sementara itu, Amerika Serikat akan menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin 2028 di Los Angeles, menimbulkan pertanyaan tentang apakah China mungkin akan bersikap dingin sebagai balasan.
Hal serupa terjadi pada 1980, ketika AS melarang atletnya berkompetisi di Moskow dan memimpin boikot 65 negara untuk memprotes invasi Uni Soviet ke Afghanistan.
Empat tahun kemudian, Uni Soviet dan sekutunya menghindari Olimpiade 1984 di Los Angeles sebagai pembalasan.