TRIBUNNEWS.COM - Sebelum Meghan Markle, seorang janda Amerika yang menikahi keluarga kerajaan Inggris dan disalahkan atas keputusan pasangannya meninggalkan monarki, wanita lain juga pernah mengalami hal yang sama.
100 tahun berlalu, wanita itu pun masih saja disalahkan atas keputusan suaminya yang meninggalkan kerajaan.
"Wallis Simpson adalah wanita yang sebagian besar hidupnya difitnah dan digambarkan oleh sejarah sebagai penyebab kejatuhan seorang raja," tulis People.
"Ketika Raja Edward VIII yang populer menyerahkan takhta pada tahun 1936 untuk menikahi janda Amerika, Simpson menghadapi penghinaan yang berlanjut bahkan hingga masa kini."
Dalam majalah People edisi khusus kerajaan tersebut, penulis biografi kerajaan Anna Pasternak menyebut Simpson sebagai "kambing hitam yang menerima hukuman dari turun takhta."
Baca juga: Ratu Elizabeth II Berduka, Teman Terdekat dan Terpercayanya Meninggal di Usia 101 Tahun
Baca juga: PROFIL dan Fakta-fakta Dame Sandra Mason, Presiden Pertama Barbados Pengganti Ratu Elizabeth
Hukum Inggris melarang Raja menikahi Simpson karena ia sudah menikah sebelumnya.
Sehingga raja memilih untuk turun takhta setelah kurang dari satu tahun memerintah.
"Itu adalah hal terakhir yang dia inginkan," kata Pasternak.
"Edward memiliki cinta yang obsesif dan ganas untuk Simpson, dia tidak akan pernah melepaskannya."
Cinta Harry kepada Meghan dipandang dengan cara yang sama.
Laporan baru muncul dalam sebuah buku yang baru-baru ini diterbitkan tentang perasaan Pangeran William ketika melihat adiknya sudah serius dengan Meghan padahal baru saja mulai berkencan.
"Pangeran Harry sangat marah ketika kakaknya itu mempertanyakan hubungannya yang bergerak cepat dengan Meghan Markle, yang membuat Harry berkata, 'Kamu pikir kamu siapa?'," menurut Page Six.
Baca juga: Pangeran Harry Murka saat Kakaknya Tanya Soal Meghan Markle: Kamu Pikir Kamu Siapa?
Baca juga: Pangeran Charles Bantah Tuduhan Dia Mempertanyakan Warna Kulit Putra Harry dan Meghan
Pangeran Philip juga dilaporkan membuat perbandingan.
Dalam buku Prince Philip Revealed, Ingrid Seward menulis:
"Bagi Philip, yang seluruh hidupnya didasarkan pada pengabdian pada tugas, ia melihat cucunya telah turun tahta demi pernikahannya dengan seorang janda Amerika, serupa dengan Edward VIII yang menyerahkan mahkotanya untuk menikahi Wallis Simpson pada tahun 1936."
Raja Edward VIII turun tahta pada 11 Desember 1936.
Ia menjalani sebagian besar sisa hidupnya di pengasingan di Prancis bersama Simpson.
"Sejauh yang dia ketahui, Edward tidak dapat hidup tanpa Simpson dan tidak dapat melihat bahwa dia mungkin tidak dapat hidup dengan konsekuensi dari pemikirannya," tulis Pasternak dalam American Duchess: The Real Wallis Simpson.
"Disalahkan selama-lamanya karena mencuri takhta raja yang dicintai rakyat dan hampir menghancurkan monarki Inggris, terbukti menjadi beban pemusnahan seumur hidup yang terpaksa ditanggung Wallis."
Meghan Markle juga disalahkan seperti itu atas pilihan Harry yang meninggalkan kerajan.
Mereka lalu pindah ke Amerika untuk menjalani kehidupan yang lebih tenang bersama keluarga kecilnya.
Anak pertama mereka Archie Harrison Mountbatten-Windsor lahir di London pada 2019.
Tetapi Lilibet Diana Mountbatten-Windsor sang anak kedua lahir di Santa Barbara, California Juni lalu.
Dalam sebuah wawancara dengan Oprah Winfrey pada bulan Maret, Harry menjelaskan pilihannya untuk meninggalkan kehidupan kerajaan.
Ia menyebut karena "kurangnya dukungan dan kurangnya pemahaman."
Harry menekankan bahwa pergi adalah pilihan pribadinya.
"Jika Anda mendapat dukungan dari Keluarga Kerajaan, Anda pasti akan tetap ada di sana," kata Oprah.
"Tidak diragukan lagi," jawab Harry.
"Meghan dan Harry mencoba menemukan cara untuk berkompromi, tetapi apakah itu akan memungkinkan mereka untuk memiliki tingkat kebahagiaan dan keamanan yang mereka miliki saat ini? Mungkin tidak," kata penulis biografi kerajaan Omid Scobie kepada People.
"Monarki akan tetap kuat dan akan selalu ada masalah tentang upaya keuangan dan keputusan bisnis yang mereka buat."
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)