News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Prancis Buka 400 Investigasi Sertifikat Vaksin setelah Warganya Meninggal karena Palsukan Keterangan

Penulis: Rica Agustina
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Covid-19 - Prancis membuka 400 investigasi terkait sertifikat vaksin setelah warganya meninggal karena memalsukan surat keterangan vaksin.

TRIBUNNEWS.COM - Prancis telah membuka penyelidikan terkait sindikat penyedia jasa pembuatan sertifikat vaksin Covid-19 palsu.

Hal itu merupakan buntut dari meninggalnya seorang wanita positif Covid-19 di rumah sakit regional Paris.

Kabar meninggalnya wanita tersebut telah menarik perhatian media Prancis.

Sebab dia meninggal setelah menunjukkan sertifikat vaksin palsu.

Kepala perawatan intensif rumah sakit mengatakan mereka akan segera memberikan perawatan antibodi kepada wanita itu jika mereka tahu bahwa dia tidak divaksinasi.

Baca juga: Arab Saudi: Polisi Prancis Tangkap Orang yang Salah atas Pembunuhan Khashoggi

Baca juga: WHO: Varian Omicron Ditemukan di 63 Negara, Kecepatan Penyebarannya Mungkin Lampaui Delta

Dikutip dari Associated Press, pihak berwenang telah mengidentifikasi beberapa ribu sertifikat vaksin palsu yang digunakan di seluruh Prancis, kata Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin.

Darmanin mengatakan sekitar 400 investigasi telah dibuka untuk menyelidiki penjualan sertifikat vaksin palsu, di mana beberapa di antara mereka terhubung dengan tenaga kesehatan profesional.

Darmanin tidak mengatakan berapa banyak orang yang telah ditangkap sejauh ini, atau memberikan rincian.

Lebih lanjut, Pemerintah Prancis telah memperketat aturan tentang izin masuk, yang diwajibkan untuk memasuki semua restoran, acara-acara umum dan ruang publik lainnya.

Untuk mendapatkan izin masuk tersebut, warga Prancis harus menunjukkan bukti vaksinasi lengkap, tes virus negatif kurang dari 24 jam, atau surat keterangan pulih dari Covid-19.

Baca juga: Seorang Tersangka Pembunuh Jurnalis Khashoggi Ditangkap di Prancis

Baca juga: Macron: Prancis dan Eropa Akan Buka Misi di Afghanistan, Tapi Bukan Pengakuan Diplomatik

Dengan lebih banyak tambahan kasus yang dikonfirmasi pada minggu lalu, Prancis juga berupaya mempercepat program vaksinasi booster dengan harapan itu cukup untuk mengurangi tekanan pada rumah sakit.

Diketahui, setengah dari unit perawatan intensif Prancis ditempati oleh pasien virus.

Rumah sakit di beberapa daerah bahkan menunda operasi yang tidak mendesak.

Lebih dari 100 orang yang virus Corona dinyatakan meninggal setiap hari.

Upaya lainnya, pemerintah telah menutup klub malam dan memperketat langkah-langkah jarak sosial, tetapi berusaha menghindari lockdown.

Menteri Kesehatan Olivier Veran mengatakan kepada surat kabar Le Parisien bahwa sementara gelombang epidemi itu ganas, ada tanda-tanda kenaikan mulai melambat.

Dia menambahkan 90 persen orang yang berusia di atas 65 tahun telah mendapatkan suntikan booster sejauh ini.

Baca juga artikel lain terkait Virus Corona

(Tribunnews.com/Rica Agustina)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini