TRIBUNNEWS.COM - Para peneliti dari israel menemukan bahwa tiga suntikan vaksin Covid-19 Pfizer/BioNTech memberikan perlindungan signifikan terhadap varian baru Omicron, Sabtu (11/12/2021).
Melansir Reuters, temuan ini serupa dengan yang dibagikan BioNTech-Pfizer awal pekan ini.
Hasil penelitian tersebut dinilai sebagai sinyal awal bahwa suntikan booster bisa membawa harapan untuk melindungi dari infeksi varian Omicron.
Baca juga: Dokter Afrika Selatan Melihat Covid-19 Varian Omicron Memiliki Gejala Lebih Ringan daripada Delta
Baca juga: Inggris: Suntikan Booster Berikan Perlindungan hingga 75 Persen dari Covid-19 Omicron
Penelitian dilakukan oleh Pusat Medis Sheba dan Laboratorium Virologi Pusat Kementerian Kesehatan.
Para peneliti membandingkan darah 20 orang yang menerima dua dosis vaksin pada 5-6 bulan sebelumnya dengan jumlah orang yang sama, yang menerima suntikan booster.
"Orang yang menerima kedua dosis, 5 atau 6 bulan lalu, tidak memiliki kemampuan netralisasi terhadap Omicron," kata Gili Regev-Yochay, direktur Unit Penyakit Menular di Sheba, mengatakan wartawan.
"Sementara, mereka memiliki (kemampuan) melawan (strain) Delta," imbuhnya.
Baca juga: Ilmuwan Inggris Desak Lebih Banyak Pembatasan untuk Melawan Gelombang Omicron
Baca juga: Dokter di Afrika Selatan Ungkap Gejala Tak Biasa Covid-19 Varian Omicron yang Muncul saat Malam Hari
"Kabar baiknya adalah dengan dosis booster, (kemampuan netralisasi) meningkat seratus kali lipat," tuturnya.
"Ada perlindungan signifikan dari dosis booster," jelasnya.
Tim peneliti Israel mengatakan pihaknya bekerja menggunakan virus yang asli, sementara perusahaan menggunakan apa yang dikenal sebagai pseudovirus, yang direkayasa secara biologis untuk memiliki ciri mutasi Omicron.
Penelitian Israel mengikuti sebuah studi dari Afrika Selatan yang menemukan varian Omicron sebagian dapat menghindari perlindungan dari dua dosis vaksin Covid.
Berita lain terkait dengan Omicron
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)