TRIBUNNEWS.COM - Sepuluh pejabat di Kota Guangzhou, China dipecat atau didisiplinkan karena menebang ribuan pohon beringin di kota tersebut.
Media pemerintah China pada Senin lalu melaporkan, lebih dari 4.000 pohon berusia tua yang ada di area kota ditebang.
Penggusuran pohon-pohon itu tetap dilakukan pemerintah lokal meskipun ada penolakan dari masyarakat.
Dilansir SCMP, Komisi Pusat untuk Inspeksi Disiplin mengatakan aksi itu menyebabkan dampak negatif dan kerugian besar.
Badan Disiplin ini menilai, penebangan pohon telah menghancurkan lingkungan, nilai sejarah dan budaya kota, serta melukai perasaan masyarakat.
Baca juga: China Bertekad Menyerang Balik Jika Amerika Serikat Sembrono Memberlakukan Sanksi
Baca juga: Sikapi Temuan Virus Corona Varian Delta, Perusahaan Di Guangzhou Pakai Kendaraan Tanpa Pengemudi
Tindakan disipliner hingga pemecatan yang terjadi kepada pejabat di Guangzhou, menurut pengamat, memperlihatkan sinyal kuat bahwa lingkungan jadi prioritas Presiden Xi Jinping.
Wakil Wali Kota Guangzhou, Lin Daoping dipecat dan menerima teguran serius dari partai.
Tindakan serupa diberlakukan kepada mantan dan direktur biro kehutanan dan taman kota, Yang Guoquan dan Liu Xianrong.
Mereka yang dipecat dan ditegur lainnya, yakni Jiang Guihong, wakil bupati distrik Yuexiu, dan Gao Gengen, direktur biro konstruksi dan urusan air distrik.
Luo Jijing, wakil sekretaris komite partai Guangzhou, adalah pejabat paling senior yang dimintai pertanggungjawaban, dan dia menerima peringatan dari partai.
Surat peringatan juga disampaikan pada empat pejabat selanjutnya.
Minggu lalu, pemerintah Guangdong menetapkan kebijakan untuk melindungi pohon kuno dan yang terkenal.
Departemen terkait yang melanggar akan mendapat sanksi berat dan diminta memperhatikan pepohonan jika ada proyek baru pembangunan kota.
Pohon Banyan atau beringin yang berasal dari China selatan diketahui banyak ditanam di kota-kota di China seperti Guangzhou dan Fuzhou.