TRIBUNNEWS.COM - Mantan Perdana Menteri Malaysia Dr Mahathir Mohamad dibawa ke rumah sakit Institut Jantung Negara (IJN) di Petaling Jaya.
Dalam sebuah pernyataan Kamis (16/12/2021), Mahathir telah tiba di rumah sakit jam 7 malam waktu setempat.
"Ia akan melakukan check-up medis penuh dan pemeriksaan lanjutan," ungkap IJN seperti dilansir FMT.
Mahathir diperkirakan akan dirawat di IJN selama beberapa hari ke depan.
Pada tahun 2018, Mahathir dirawat karena infeksi dada di rumah sakit yang sama.
Ia juga menjalani perawatan dan observasi pada Agustus 2016.
Mahathir, yang saat ini berusia 96 tahun, pernah menderita serangan jantung ringan pada 2006.
Baca juga: Mahathir dan Anwar Ibrahim Bersatu Pimpin Protes Menuntut Perdana Menteri Muhyiddin Yassin Mundur
Baca juga: 4 Tokoh yang Berpeluang Jadi PM Malaysia Versi Mahathir Mohamad
Ia juga telah menjalani dua kali operasi bypass, yang pertama di Rumah Sakit Kuala Lumpur pada tahun 1989 dan yang kedua di IJN pada tahun 2007.
Profil dan Fakta-fakta Mahathir Mohamad
Dilansir News Channel 3, berikut profil serta fakta-fakta singkat Mahathir Mohamad.
- Data Personal
Tanggal lahir: 10 Juli 1925 (secara resmi tercatat 20 Desember 1925)
Tempat Lahir: Alor Setar, Kedah
Ayah: Mohamad Iskandar, seorang Muslim India dan seorang guru di Malaysia Utara
Istri: Siti Hasmah Ali (1956)
Anak-anak: Marina, Mirzan, Melinda, Mokhzani, Mukhriz, Maizura dan Mazhar
Pendidikan: King Edward VII College of Medicine di Singapura pada tahun 1947
Agama: Islam
- Fakta-fakta
Mahathir menjadi pemimpin tertua di dunia yang dilantik pada usia 92 tahun sebagai perdana menteri Malaysia di tahun 2018, satu setengah dekade setelah pensiun.
Ia juga menjadi perdana menteri Malaysia dari Juli 1981 hingga Oktober 2003.
Setelah kehilangan kursi pertamanya di parlemen, ia menulis buku berjudul "The Malay Dilema."
Buku itu berisi stereotip rasis tetapi membantu menetapkan Mahathir sebagai advokat untuk hak-hak Melayu.
Mahathir disebut-sebut sebagai sosok yang mengubah Malaysia menjadi kekuatan perdagangan dan ekonomi utama di Asia Tenggara.
- Jejak Karier Politik
1946 – Bergabung dengan Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO).
1964 – Terpilih menjadi anggota Parlemen untuk pertama kalinya.
1969 - Kehilangan kursinya di Parlemen dan dikeluarkan dari UMNO.
1972 – Kembali ke UMNO.
1973 - Diangkat sebagai Senator di parlemen Malaysia.
1974 – Terpilih sebagai menteri pendidikan.
1976 – Menjadi wakil perdana menteri.
Juli 1981 - Menjadi perdana menteri keempat Malaysia, menteri dalam negeri, dan menteri kehakiman.
Januari 1989 – Melakukan operasi bypass jantung.
1998 - Memberhentikan wakilnya, Anwar Ibrahim dan menuduhnya melakukan pelecehan seksual dan korupsi.
Juni 2002 – Mengumumkan pengunduran diri sebagai PM.
16 Oktober 2003 – Pada KTT Islam 57 di Malaysia, Mahathir mengklaim dalam pidatonya bahwa orang-orang Yahudi "memerintah dunia dengan perantaraan. Mereka membuat orang lain berjuang dan mati untuk mereka."
31 Oktober 2003 – Mahathir pensiun dan menyerahkan kepemimpinan kepada wakilnya, Abdullah Ahmad Badawi.
September 2007 – Menjalani operasi bypass jantung setelah mengalami dua kali serangan jantung dalam waktu 10 bulan.
16 Mei 2008 – Pemerintah Malaysia mengumumkan telah memulai penyelidikan korupsi oleh pemerintahan Mahathir pada 1980-an dan 1990-an.
19 Mei 2008 – Mahathir mengundurkan diri dari Organisasi Nasional Melayu Bersatu, partai yang berkuasa di Malaysia.
1 Desember 2013 – Mengundurkan diri sebagai penasihat perusahaan minyak dan gas Petronas, karena sakit.
30 Maret 2016 – Mengundurkan diri sebagai ketua dewan dari produsen mobil Malaysia Proton Holdings setelah menjabat lebih dari dua tahun.
Proton adalah produsen mobil terkemuka di Malaysia dan didirikan oleh Mahathir pada tahun 1983 sebagai satu-satunya perusahaan mobil Nasional.
Januari 2018 – Mahathir ditunjuk sebagai calon perdana menteri.
Dia mengatakan negara itu sedang dihambat oleh Perdana Menteri Najib Razak dan bahwa partai-partai oposisi membutuhkannya karena mereka "belum bisa mendapatkan suara Melayu pedesaan."
9 Mei 2018 – Koalisi Mahathir memenangkan 121 kursi di parlemen negara itu, cukup untuk membentuk mayoritas sederhana dan mengambil kendali DPR.
Jumlah pemilih lebih dari 76% menurut Komisi Pemilihan Malaysia.
10 Mei 2018 – Dilantik sebagai perdana menteri oleh penguasa konstitusional Malaysia, Raja Muhammad V.
24 Februari 2020 – Kantor Mahathir mengumumkan pengajuan pengunduran dirinya sebagai perdana menteri Malaysia.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)