News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Inggris Konfirmasi 12.133 Infeksi Omicron dalam 24 Jam, Total 37.101 Kasus

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memberi isyarat saat ia menghadiri briefing media tentang pembaruan Covid-19 terbaru di ruang pengarahan Downing Street, London pusat pada 27 November 2021. - Inggris akan mewajibkan semua penumpang yang tiba untuk mengisolasi sampai mereka dapat menunjukkan PCR negatif tes terhadap Covid-19, Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan Sabtu setelah strain Omicron baru muncul. (Photo by Hollie Adams / POOL / AFP)

TRIBUNNEWS.COM - Inggris melaporkan lebih dari 12.000 kasus terkonfirmasi lebih lanjut terkait varian Omicron, Minggu (19/12/2021).

Badan Pengawas Kesehatan Inggris (HSA) menulis di Twitter, ada 12.133 kasus tambahan varian Omicron, yang dikonfirmasi selama 24 jam terakhir.

Mengutip Reuters, dengan laporan ini, total kasus yang dikonfirmasi di Inggris menjadi 37.101.

CTV News melaporkan, menurut HSA, kasus Omicron berlipat ganda dalam waktu kurang dari dua hari di semua wilayah Inggris.

Baca juga: Iran Umumkan Kasus Pertama Varian Omicron

Baca juga: Anthony Fauci Peringatkan Soal Penyebaran Varian Omicron Jelang Libur Natal

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memberi isyarat saat ia menghadiri briefing media tentang pembaruan Covid-19 terbaru di ruang pengarahan Downing Street, London pusat pada 27 November 2021. - Inggris akan mewajibkan semua penumpang yang tiba untuk mengisolasi sampai mereka dapat menunjukkan PCR negatif tes terhadap Covid-19, Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan Sabtu setelah strain Omicron baru muncul. (Photo by Hollie Adams / POOL / AFP) (AFP/HOLLIE ADAMS)

Varian ini diperkirakan telah menyumbang lebih dari 80 persen kasus baru di London.

Kini, Inggris berlomba untuk mendapatkan vaksin booster ke dalam senjata untuk melawan peningkatan infeksi yang cepat.

Melansir laman resmi pemerintah Inggris, gov.uk, Johnson mengaku tidak punya pilihan selain memberlakukan "Rencana B" sementara program vaksin booster diluncurkan.

Johnson memerintahkan warga bekerja dari rumah, memakai masker di tempat-tempat umum, dan memberlakukan sertifikat vaksin.

"Sementara gambarannya mungkin menjadi lebih baik, dan saya sangat berharap itu akan terjadi, kita tahu bahwa logika pertumbuhan eksponensial dapat meningkatkan rawat inap dan kematian," kata Johnson dalam konferensi pers, pada Rabu (8/12/2021).

Baca juga: Varian Omicron Terdeteksi di 89 Negara, WHO: Omicron Menyebar dengan Sangat Cepat

Baca juga: Kemenkes Telusuri Kasus Pertama Omicron di Indonesia, Kemungkinan Masuk pada 27 November 2021

Kematian pertama pasien Omicron

Pada Senin (13/12/2021) kemarin, Perdana Menteri Boris Johnson melaporkan setidaknya ada satu orang meninggal setelah tertular varian Omicron.

Melansir Reuters,pemerintah Inggris tidak memberikan rincian tentang kematian.

Tidak jelas apakah pasien meninggal itu sudah divaksinasi atau memiliki komorbid yang mendasarinya.

Baca juga: Peluang Wakil Inggris Melesat di Liga Champions: MU & Liverpool Punya Kartu AS, Chelsea & City?

Baca juga: Bantu 1,8 Juta Pengungsi Afghanistan, Inggris Sumbang Rp 1,4 Triliun

"Sayangnya setidaknya satu pasien kini telah dipastikan meninggal dengan Omicron," kata Johnson kepada wartawan di pusat vaksinasi di London.

Ia menegaskan agar tidak mengentengkan penyebaran varian Omicron, mengingat kecepatannya menginfeksi populasi.

Berita lain terkait dengan Omicron

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini