TRIBUNNEWS.COM - Hasil tes laboratorium awal menunjukkan dosis vaksin booster dari perusahaan biotek Amerika Serikat (AS), Moderna, tampaknya efektif melindungi terhadap varian Omicron.
Perusahaan mengatakan pada Senin (20/12/2021) bahwa vaksinnya saat ini akan terus menjadi "garis pertahanan pertama melawan Omicron".
Namun, Moderna masih berencana mengembangkan vaksin untuk melindungi secara khusus terhadap Omicron.
Melansir Al Jazeera, dalam keputusan yang dimotivasi oleh kecepatan penyebaran Omicron, pembuat vaksin mengatakan akan terus fokus pada versi vaksinnya saat ini, mRNA-1273.
Baca juga: Moderna akan Bangun Pabrik di Australia, Produksi 100 Juta Vaksin per Tahun
Baca juga: Tingkat Vaksinasi Indonesia Diapresiasi Dunia, Dokter Reisa: The Power of Gotong Royong
"Apa yang kami miliki saat ini adalah 1273," kata Dr Paul Burton, kepala petugas medis Moderna, kepada kantor berita Reuters.
“Ini sangat efektif, dan sangat aman," tegasnya.
"Saya pikir itu akan melindungi orang melalui periode liburan yang akan datang dan melalui bulan-bulan musim dingin ini ketika kita akan melihat tekanan paling parah dari Omicron.”
Perusahaan melaporkan bahwa dua dosis vaksin menghasilkan antibodi penetral rendah terhadap Omicron, booster 50 mikrogram meningkatkan antibodi penetral sebanyak 37 kali.
Baca juga: Australia dan Moderna Sepakat Akan Produksi 100 Juta Dosis Vaksin Setiap Tahun
Baca juga: Genjot Vaksinasi Covid-19, Binda Bengkulu Datangi Warga di Pasar Minggu
Sedangkan dosis booster 100 mikrogram menghasilkan peningkatan antibodi 80 kali lipat dari dua dosis awal.
Data tersebut berasal dari tes darah orang yang telah menerima vaksin melawan "virus palsu" yang direkayasa agar menyerupai varian Omicron. Itu belum ditinjau oleh rekan sejawat.
Regulator AS mengizinkan booster 50 mikrogram vaksin Moderna pada bulan Oktober.
Dua suntikan pertama vaksin Moderna keduanya 100 mikrogram.
Baca juga: Studi di Inggris: AstraZeneca atau Pfizer Dicampur Moderna akan Beri Kekebalan yang Lebih Baik
Baca juga: Indonesia Terima 1,5 Juta Vaksin Moderna dari Pemerintah Amerika Serikat
Perusahaan mengatakan bahwa dosis penguat 100 mikrogram umumnya aman dan dapat ditoleransi dengan baik, meskipun ada kecenderungan reaksi merugikan yang sedikit lebih sering, termasuk kasus peradangan jantung yang jarang terjadi, terutama pada pria muda.
Omicron, varian yang sangat menular yang pertama kali terdeteksi bulan lalu di Afrika selatan dan Hong Kong, telah menyebar ke seluruh dunia dan dilaporkan di 89 negara, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Sabtu (18/12/2021).
Badan kesehatan PBB mengatakan jumlah kasus Omicron berlipat ganda dalam 1,5 hingga 3 hari di daerah dengan penularan komunitas.
PBB mencatat bahwa masih banyak yang tidak diketahui tentang variannya, termasuk tingkat keparahan penyakit yang ditimbulkannya.
Berita lain terkait dengan Omicron
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)