News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Buntut Kebakaran Gedung Klinik di Osaka Jepang, SPBU Perketat Prosedur Pembelian Bensin

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Formulir rincian data di stasiun pengisian bensin Jepang milik Eneos Adachiku Tokyo. Konsumen harus mengisi dulu sebelum beli bensin di plastik galon atau tangki khusus.

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Stasiun pengisian bakan bakar (SPBU) di Jepang kini memperketat prosedur pembelian bahan bakar khususnya bensin kepada konsumennya.

Hal ini dilakukan menyusul peristiwa kebakaran yang terjadi di Osaka hingga berakibat puluhan orang tewas beberapa hari lalu.

"Sebenarnya hal ini sudah ada sejak 2 tahun lalu, namun baru akhir-akhir ini kami memperketat penggunaan formulir ini bagi pembeli bensin eceran pakai plastik galon atau tanki bensin khusus," ungkap Kumagaya di stasiun pengisian bensin Adachiku Tokyo kepada Tribunnews.com, Rabu (22/12/2021).

Kumagaya mengaku banyak konsumen yang kaget karena data pribadi harus diperlihatkan bahkan kalau perlu dibuatkan copy untuk arsip SPBU tersebut.

Baca juga: Gara-gara Kebakaran di Osaka Jepang, Pesanan Tangga Darurat Meningkat 10 Kali Lipat

"Namun setelah kita jelaskan maksud dan tujuannya para pembeli mengerti juga akhirnya," tambahnya.

Formulir tersebut harus diisi dengan nama lengkap, alamat, maksud pembelian dan bukti jati diri seperti kartu asuransi atau SIM dan lainnya. Kemudian dicatat oleh petugas SPBU tersebut.

Karangan bunga masih terus berdatangan hingga Rabu (22/12/2021) malam memenuhi pinggir jalan depan gedung klinik yang terbakar di Osaka 17 Desember 2021. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Namun jika membeli bensin langsung untuk kebutuhan motor atau mobilnya sendiri tidak ada pengisian formulir, pembeli dapat langsung mengisi sendiri ke motor atau mobilnya, kemudian bayar pakai kartu kredit ke alat pengisian bensin tersebut.

Kejadian pembakaran klinik jiwa di Osaka 17 Desember lalu terbukti pelaku membawa 10 liter bensin lalu membakarnya di dalam klinik tersebut sehingga tercatat hingga kini 25 orang meninggal dunia.

Karangan bunga masih banyak dikirimkan di depan gedung lantai 4 yang terbakar serta banyak orang yang lewat di lokasi dan berhenti sejenak untuk berdoa bagi arwa para korban.

Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini