Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pihak pemadam kebakaran di Kota Hitachi, Prefektur Ibaraki, melakukan inspeksi mendadak ke sebuah pompa bensin terkait dengan kasus di mana sebuah klinik di Kita-ku, Osaka dibakar seseorang pada 17 Desember lalu.
Menurut penyelidik kepolisian Jepang, tersangka telah membeli bensin di pom bensin itu sebelumnya dan mengatakan kepada SPBU yang bersangkutan bahwa dia akan menggunakannya untuk sepeda motor.
Menyusul insiden tersebut, Pemadam Kebakaran Kota Hitachi di Prefektur Ibaraki melakukan inspeksi mendadak kepada 34 pompa bensin di Kota Osaka.
Saat mengisi bensin ke dalam wadah khusus dan menjualnya, SPBU wajib memverifikasi identitas dengan SIM, memastikan tujuan penggunaan, dan mencatat tanggal dan waktu penjualan serta jumlahnya.
Selama inspeksi, staf pemadam kebakaran yang berkunjung mengkonfirmasi apakah tujuan penggunaan dikonfirmasi dengan benar dan status pembuatan buku catatan dilakukan dengan baik.
Baca juga: Buntut Kebakaran Gedung Klinik di Osaka Jepang, SPBU Perketat Prosedur Pembelian Bensin
Selain itu, pemadam kebakaran juga kembali mengimbau kepada SPBU agar berhati-hati, seperti tidak menjual kepada orang yang tidak dapat memverifikasi identitasnya.
"Saya ingin memverifikasi identitas secara menyeluruh sehingga insiden penyalahgunaan bensin tidak terjadi di masa depan," ungkap Naoki Miyamoto, manajer SPBU yang diperiksa.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.